Derap-derap kaki melangkah
Mengusik ketenangan alam
Laju langkahnya semakin terdengar
Terasa semakin mencekam
Seakan tak ada nurani, tak ada hati
Telah kau rampas dengan paksa,
Semua hak milik nya
Andai kau mau mengerti
Namun kau terus menari
Primata kini menjerit,
Primata kini berteriak,
Memangil, mencari,
Di mana hutannya berada???
Dulu rumahnya hijau mempesona
Sekarang pun tak ubahnya seperti,
Tanah kering tak bertuan
Terkikis oleh tangan pengusik
Hingga dia pun menjadi mangsa
Dia menangis kau sakiti,
Kau buat dia tak berarti
Dia hanya ingin kau lindungi
Simpan dia di hutan kita
Sang primata Kalimantan