Oleh Bahrianoor
Rabu (23/3), PT PLN bekerjasama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)mengadakan diskusi Menuju Banua Terang dengan tema “Mendukung dan Mengawal PLN Kalselteng Mengatasi Permasalahan Kelistrikan” di Hotel Pesona Banjarmasin.
Diskusi ini diikuti dengan penuh antusias oleh para peserta. Turut pula menghadiri acara ini, M. Hafiz Ridha selaku perwakilan DPD KNPI Kalsel serta komunitas Peduli Listrik Menyapa Banua.
Pasalnya, masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) yang saat ini sedang dilanda keresahan mengenai masalah pemadaman bergilir setiap tiga hari sekali. Padahal, tidak dapat dipungkiri bahwa di zaman ini kehidupan masyarakat tidak bisa lepas dari listrik.
Idaman, selaku pemateri diskusi memaparkan, bahwa saat ini kondisi listrik diKalsel mengalami defisit 84 Mega Watt (MW). Untuk mengembalikan kondisi normal maka diperlukan tindakan salah satunya dengan cara merelokasi listrik yang ada di sistem Barito.
Adapun proyek jangka pendek saat ini, pihak PLN membangun daya 30 MW di Trisakti secara bertahap antara bulan Maret-April 2016 yang merupakan relokasi PLTD dari Bali dan Riau. Selain itu, pihak PLN juga menyiapkan daya baru dengan pembangunan pembangkit di tahun 2016 di PLTU Pulang Pisau sebesar 120 MW dan di PLTMG Bangkanai sebesar 155 MW.
Dengan pembangunan-pembangunan tersebut, diharapkan kedepannya pemadaman bergilir di kalselteng tidak terjadi lagi, sehingga Banua Terang bisa terwujud.
“Marilah kita mengawal kinerja PLN, besinergi dalam mendukung permasalahan listrik ini,” tutup Syamsul, selaku moderator diskusi.