LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Parkir Motor Banjiri Sepanjang Jalan Perpus dan Pusko

Oleh Fatin Nafisyah

Penuhnya lahan parkir motor gratis di lingkungan FKIP di depan jurusan Pendidikan  MIPA membuat lahan parkir menjadi sesak dan parkiran sepeda motor membeludak hingga ke area depan Pusat Studi Korea (Pusko) hingga sepanjang jalan di halaman perpustakaan.
Fenomena membeludaknya parkir motor ini membuat para anggota Pusko menjadi terganggu aktivitasnya. Seringkali, ketika mereka baru datang ke sekretariat Pusko halamannya telah penuh oleh motor mahasiswa yang diparkirkan di sana. Parahnya lagi, para mahasiswa yang sembarangan parkirnya membuat mereka kesulitan berlalu.

Alis dan Kiki, anggota Pusko bercerita kepada tim Kinday bahwa dahulu sebelum ini pernah juga terjadi parkir yang membeludak, dan kemudian setelah ada kebijakan parkir gratis yang hanya satu tempat suasananya kembali membeludak seperti dulu. Menurut mereka, hal tersebut terjadi karena kebijakan parkir gratis yang tidak berlaku di semua tempat. Para mahasiswa yang tadinya memarkirkan sepeda motornya di lahan parkir FKIP di sebelah Lapangan Tumpang Lima menjadi beralih ke lahan parkir di wilayah sekitar Pusko.
 “Karena tidak ada paman parkir jadi ya sembarangan parkirnya , kadang saat saya datang ke sini motor sudah menyesaki di depan halaman ini , mau negur ya juga gak bisa karena tidak ada peraturan yang melarang, jadi harapannya agar bebisa-bisa (pandai-pandai) mahasiswa aja agar mengatur motornya dengan baik,” kata mereka.
Menurut hasil penelusuran tim Kinday, para  mahasiswa yang parkir di lingkungan tersebut karena gratis dan dekat dengan kampus, apalagi jurusan MIPA. Selain itu, di lingkungan tersebut suasananya naung karena banyak ditumbuhi pohon. Dan tentu saja, tidak ada peraturan  yang melarang mahasiswa memarkirkan motornya di lingkungan tersebut.
Seperti yang dikatakan Deni Setiawan, salah satu mahasiswa  Pendidikan  Sejarah yang memarkir motornya di sana  merasa tak khawatir parkir di lingkungan tersebut selama tidak ada tulisan dilarang parkir.  
Meski, kerapkali mendengar beberapa helm temannya yang hilang ketika parkir di sana, ia merasa tidak khawatir.
“Tempat parkir yang disediakan kan sudah penuh, lagian di sini kan tidak ada larangan untuk parkir, kecuali ada larangannya, kalau masalah kehilangan helm saya serahkan sama Allah,” Ujarnya. Kamis (24/3).
Ia berharap, semoga Unlam mempunyai tempat parkir yang naung dan beratap agar motor nya tidak kubas. Ia tidak keberatan walau harus berbayar.
Seperti yang Seperti dikatakan Rima, salah satu  mahasiswa  Pendidikan Ekonomi saat ditemui di Kamis, (24/3) berharap agar mereka mempunyai lahan parkir yang nyaman dan aman.
            Mereka berharap, agar pihak yang berwenang segera mengatasi permasalahan parkir ini demi kenyamanan hidup di Kampus Unlam.