LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Aliansi Mahasiswa Borneo Merdeka Bicara

persmakinday.com – Akun facebook bernama Ismi Zahratul Husna mengungkapkan tuduhan yang mencederai dan menodai gerakan murni mahasiswa. Tuduhan ini  merusak nama baik Aliansi Mahasiswa Borneo Merdeka dan juga nama baik Unlam.
Karena memiliki teman 1000 orang sangatlah kurang, sedangkan musuh 1 orang sangatlah banyak”
Itulah kalimat pembuka siaran pers sebagai tanggapan dari pemberitaan-pemberitaan miring oleh berbagai oknum. Tepatnya sehari setelah Aksi Damai Menuntut masalah kelistrikan di Kalselteng.
“Masya Allah Aktivis mahasiswa sekarang, bukannya bujur2 aksi, membela hak rayat, atau memberikan solusi terbaik PT PLN Kalselteng. Tapi  malah minta iming2 difasilitasi, ada udang dibalik batu. Mereka yang seperti ini merusak generasi, merusak tatanan masyarakat. Kada ikhlaskah buhan pian nih, memperjuangkan kepentingan rakyat? miris melihat generasi kaya ini. Bujur pank kami masyarakat ni bungul2. Tapi kami gin tahu nang mana bujur nang mana kada. screnshoot dan foto ini ulun dapat dari kawannya kawan ulun nang bagawi di PLN. Sekedar buhan pian tahu aja … generasi kita kayapa , miris.” Ungkapnya dalam posting-an tersebut, menanggapi terhadap aksi damai oleh Aliansi Mahasiswa Borneo menuntut masalah kelistrikan di Kalselteng (5/4).
Dia juga menambahkan screenshoot yang “menurutnya” didapat dari temannnya teman yang bekerja di PLN. Dalam tangkapan layar percakapan tersebut, tampak pihak yang disebut sebagai pihak PLN menyatakan bahwa pihak mahasiswa meminta “difasilitasi” untuk bertemu dengan gubernur membahas permasalahan listrik.
Setelah beberapa jam. Post tersebut mendapat banyak respon. Pihak Aliansi Borneo Merdeka menyatakan sudah mengetahui siapa pemilik akun yang diduga merupakan akun palsu.

Klarifikasi

Dalam siaran pers tersebut. Pihak Aliansi mengklarifikasi dengan tegas terkait ketiga tuduhan miring ini tidak benar.
Pertama, tuduhan terkait mengenai peserta kegiatan aksi yang dikatakan bahwa aksi tersebut hanya diisi oleh mahasiswa Unlam saja.
Kedua, tuduhan mengenai mahasiswa aksi tidak berani dibebankan tanggung jawab dan hanya melemparkan permasalahan kepada pihak PLN semata.
Ketiga, mahasiswa aksi dituduh meminta PLN “memfasilitasi” pertemuan bersama Gubernur Kalimantan Selatan dan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk membuka ruang diskusi yang dikatakannya mahasiswa meminta iming-iming terhadap PLN.
Saat Redaksi Kinday mengkonfirmasi, Ariyanto sebagai koordinator Aliansi Mahasiswa Borneo mengatakan bahwa itu hanya formalitas.
“Untuk perizinan aksi dari BEM Unlam klo (kalau, red.) turunnya bersama atas nama aliansi karena kampus lain ada jua (juga) gabung.” Ungkap Ariyanto yang juga merupakan Ketua BEM Unlam.
Ariyanto menyatakan pihaknya tidak ingin menduga-duga siapa yang berada dibalik akun palsu tersebut. Oleh sebab itu, pihak Aliansi akan menyerahkan sepenuhnya masalah pencemaran nama baik ini kepada pihak berwajib untuk mengusut.
“Hari senin insya Allah handak (akan) dilaporkan, sekarang kita lagi mematangkan.” Tambahnya.
Pihak Aliansi Borneo juga tetap memberikan kesempatan untuk oknum tersebut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, dan kemungkinan besar pelaporan akan dibatalkan.
Namun sampai berita ini diturunkan, pemilik akun facebook tersebut belum melakukan permintaan maaf secara terbuka. Ataup menyampaikan I’tikad baiknya untuk meminta maaf secara langsung pada pihak Aliansi.
Oleh: Hafizah Fikriah Waskan