Oleh : Raudah Putri Ekasari & Devi arianty
Sabtu, (22/10), serentak dengan 32 kota di Indonesia Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Kalimantan Selatan mengadakan Kongres Mahasiswa Islam Untuk Peradaban II yang bertemakan Reaktualisasi Peran Intelektual Muda Untuk Mewujudkan Kembali Peradaban Islam di GOR Hasanudin.
Pelaksanaan kongres diketuai oleh Marnina Ika Putri.
Ika mengatakan bahwa kongres tahun ini mengambil tema tersebut karena rasa prihatin terhadap kondisi pemuda Kalimantan Selatan. Pemuda muslim tidak kenal identitasnya sebagai seorang intelektual muda muslim, perilakunya bertolak belakang dengan aqidahnya. Narkoba, seks bebas yang di Kalimantan Selatan sampai pada taraf yang sangat memperihatinkan.
Lebih lanjut jelas Ika, karakteristik agamis masyarakat tidak lagi nampak, pada saat yang sama, pemuda yang mengkaji dan menyuarakan islam, yang kritis untuk perbaikan bangsa justru disebut radikal. Muncullah Islamfobia dan Syariahfobia. Padahal hanya dengan syariah yang Kaffah negeri ini akan terbebas dari masalahnya yang kompleks.
Kongres ini selalu dilaksanakan setiap tahun untuk membangun pemahaman yang benar terhadap Islam yang kaffah untuk solusi masalah bangsa. Syariah Khilafah harus diperjuangkan dengan cara benar mengikuti metodologi Rasullullah, dengan lisan yang lugas bukan cara anarkis.
Ika juga menuturkan bahwa, tujuan dan harapan dari kongres ini adalah Back To Muslim Identity yang kuat dalam dirinya, bersyakhsiah islam, bermental tangguh seperti Fatimah Binti Khaththab, cerdas seperti Ibnu Sina, siap memimpin peradaban seperti Muhammad Al Fatih.