Mahasiswa semester tujuh Program Studi Pendidikan Drama Tari dan Musik atau disingkat Sendratasik ini pada hari Kamis (12/1) mengadakan jumpa pers yang membahas tentang agenda tahunan Sendratasik Berkarya.
Agenda Sendratasik Berkarya New Generation tahun ini, dipilih sebagai program lanjutan dari Sendratasik Berkarya 1 s.d 5 dengan bentuk kegiatan dan tujuan yang tidak berbeda dari Sendratasik Berkarya sebelumnya.
“Pada Sendratasik Berkarya New Generation ini, kami menaruh harapan besar. Semoga ada perubahan baru, perubahan yang lebih baik lagi untuk penerus Sendratasik Berkarya selanjutnya.” tutur Rofi Shafwan selaku ketua pelaksana Kepanitiaan Managemen Seni Pertunjukan Sendratasik.
Sulisno, S. Sn., M. A. menambahkan bahwa dilaksanakannya Sendratasik Berkarya ini memang agenda rutin tahunan dan sebagai tugas final mahasiswa semester tujuh.
Managemen Seni Pertunjukan mengangkat sebuah judul produksi yaitu “Noitare‘n Eg‘wen-The Last Hope” yang artinya adalah New Generation Harapan Terakhir, diadaptasi dari naskah koloni, karya Ahmad Hafis dan disutradarai oleh Syahriel M. Noer.
Judul produksi “Noitare‘n Eg‘wen-The Last Hope” menimbulkan rasa penasaran tentang makna dari nama dan bahasa apa yang dipakai sebagai judul produksi tersebut, ternyata judul tersebut adalah New Generation yang dibalik menjadi Noitare‘n Eg‘wen., dengan cerita yang mengangkat tentang kejadian di tahun 3777.