Persmakinday–Puasa berasal dari Bahasa Arab “Shaum” yang berarti mencegah atau menahan. Maksud mencegah atau menahan dalam hal ini bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tapi juga menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Meski terdengar sederhana, namun ibadah puasa memiliki nilai dan makna yang sangat penting bagi kehidupan seorang muslim, terlebih untuk mahasiswa.
Selain melatih rasa sabar, terdapat beragam manfaat puasa bagi mahasiswa dari segi kesehatan fisik, mental, dan produktivitas mahasiswa. Inilah mengapa puasa tidak hanya dipandang sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.
1. Meningkatkan Konsentrasi
Pengertian puasa yang paling awam dipahami adalah menahan diri dari makan dan minum dari fajar sampai terbenam matahari (azan Maghrib). Yang ternyata memiliki dampak positif terhadap konsentrasi.
Tanpa gangguan dari rasa lapar dan keinginan untuk makan, mahasiswa dapat fokus lebih baik pada studi dan tugas-tugas akademis mereka. Dengan pikiran yang lebih jernih, mereka mampu menyerap informasi dengan lebih baik dan meningkatkan kinerja dalam ujian dan presentasi. Selain itu, mahasiswa juga bisa belajar setelah sahur. Pada jam tersebut mampu meningkatkan konsentrasi untuk belajar maupun mengerjakan tugas.
2. Peningkatan Kesehatan Mental
Puasa membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Perubahan dalam pola makan dan hidrasi memberikan efek positif pada suasana hati, membantu mahasiswa merasa lebih baik secara keseluruhan.
Selain menahan diri rasa lapar dan haus, puasa juga membantu menghentikan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan. Misalnya merokok, berbohong, bergosip, dan mengonsumsi jajanan tidak sehat. Hal ini tidak hanya menciptakan pola hidup sehat secara fisik, namun juga mempengaruhi keadaan psikologis seseorang.
3. Disiplin dan Pengendalian Diri
Puasa membutuhkan tingkat pengendalian diri yang tinggi. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama berjam-jam, mahasiswa belajar mengelola dorongan dan keinginan secara efektif. Ini membantu mereka membangun disiplin yang diperlukan untuk mengatur waktu dan tugas kuliah dengan lebih efisien. Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam konteks akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya mahasiwa tidak mudah marah/ mengeluh dan mahasiswa dapat mengontrol perkataan mereka dengan baik.
4. Meningkatkan Empati dan Kepedulian Sosial
Dengan berpuasa, mahasiswa dapat merasakan secara langsung bagaimana rasanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini meningkatkan rasa empati mereka terhadap orang lain sehingga terdorong untuk memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan.
5. Meningkatkan Kualitas Tidur
Dengan berpuasa, mahasiswa harus bisa memanagemen waktu tidurnya dengan tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Ini dapat menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik, membuat mahasiswa merasa lebih segar dan siap menghadapi tugas-tugas akademis dan aktivitas lainnya di siang hari. Contohnya dengan memajukan waktu tidur, menyempatkan untuk tidur siang maksimal 30 menit, menjaga kualitas tidur, serta menjadwalkan waktu tidur dan bangun yang teratur
Kesimpulan
Puasa bukan hanya sekadar praktik keagamaan, tetapi juga sumber berbagai manfaat bagi mahasiswa. Dari peningkatan konsentrasi dan kesehatan mental hingga pengembangan disiplin dan empati sosial, puasa memiliki dampak positif yang signifikan pada kehidupan akademis dan kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, bulan Ramadan adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya, memperbaiki kualitas studi, dan hidup mereka.
Penulis: Nor Azizah
Redaktur: Hanida Riani