PersmaKinday.Seiring modernnya zaman dewasa ini kejahatan dunia maya atau cybercrime yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan jaringan komputer dan internet yang digunakan untuk penyebarluasan berita palsu atau berita bohong yang disebut hoax semakin laten.
Dalam acara Focus Group Discussion dengan tema “Antisipasi Hoax di Media Sosial” yang dilaksanakan di ruang B FISIP Unlam Banjarmasin (29/12), yang merupakan bagian dari sosialisasi Humas Polda Kal-Sel bekerja sama dengan LPM INTR-O FISIP Unlam Banjarmasn. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait antisipasi hoax di media sosial terhadap mahasiswa. Acara ini dihariri oleh berbagai organisasi mahasiswa, di antaranya LPM Kinday Unlam, LPM Lentera Uniska, BEM FISIP Unlam, dan himpunan mahasiswa atau HIMA yang ada di FISIP Unlam Banjarmasin.
Foto: Ana Setiani memaparkan materi Cybercrime (29/12) di ruang B FISIP Unlam, Banjarmasin.
FGD ini diisi tiga pemateri yaitu Humas Polda Kal-Sel, Ana Setiani; akademisi FISIP Unlam Banjarmasin, Fahrianoor, S.IP, M.Si.; serta redaktur Media Kalimantan, Edi Irawan. Setiap pemateri menyampaikan materinya dengan porsi waktu masing-masing selama 20 menit.
Pemateri pertama, Ana Setiani materi cybercrime memaparkan bahwa hoax juga termasuk cybercrime dengan ancaman hukuman yang telah diatur dalam UU ITE Indonesia. Selanjutnya oleh pemteri kedua, Fahrianoor menjelaskan tentang peran etika dalam penggunaan penggunaan internet guna antisipasi hoax serta Edi Irawan, pemateri ketiga yang memaparkan tentang asal usul hoax dan perkembangannya di media.
“Bentuk-bentuk penyimpagan itu dapat beupa cybercrime, hacking, pornografi, dan perjudian online. Adapun upaya untuk mengatasi penyimpangan tersebut ialah dengan penguatan niali sosial masyarakat, yaitu pertama masyarakat menentukan keberlangsungan media massa dalam hal ini internet; yang kedua kekuatan kontrol media ada di tengan masyarakat. Selanjutnya dilakukan identifikasi fakta-fakta kondisi media yaitu inkonsisten dengan menjalankan fungsi penjaga moral dan kontrol sosial masyarakat serta dominasi orientasi keuntungan ekonomi yang berlebihan”, papar Fahrianoor.
Terakhir dari Humas Polda Kal-Sel berpesan “mari bersama bergandeng tangan dan rapatkan barisan sebagai mahasiswa bersama Polda Kal-Sel untuk mengantisipasi hoax di media sosial”, pungkas Ana Setiani.(ekk)