Berkolaborasi dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) meriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 dengan menggelar Player Unknown Battle Grounds (PUBG) atau lomba game online dan Talk Show Kepemudaan. Kegiatan berlangsung sejak Sabtu (13/10/2018) hingga Minggu (14/10/2018) di Syihab Phone Cell Banjarbaru.
Berangkat dari fakta bahwa GMNI merupakan organisasi pergerakan yang berlandaskan nasionalisme, perlombaan PUBG yang dilaksanakan sempat menulai kritikan. Pasalnya, game online dianggap candu yang dapat merusak generasi saat ini.
Menjawab hal tersebut, Dedi selaku penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa baik KNPI dan GMNI ingin mengubah mindset tentang game online yang dicap sebagai sesuatu yang negatif, terutama setelah PUBG berlangsung Talk Show Kepemudaan segera digelar.
“Lebih dari 240 peserta yang mendaftar, bukti bahwa pemuda hari ini memang mayoritas penyuka game online. Kami juga melaksanakan Talk Show Kepemudaan setelahnya,” ujar Dedi.
Talk Show Kepemudaan sendiri diisi oleh tiga pembicara, yaitu Revi selaku Sekertaris DPD KNPI Kota Banjarbaru, Ilman selaku Ketua Cabang GMNI Banjarbaru, dan Wartono selaku Wakil Ketua DPRD kota Banjarbaru.
Talk show yang dimulai setelah Shalat Isya itu membahas tentang bagaimana pemuda seharusnya. Ilman, Ketua GMNI Banjarbaru menyatakan bahwa keadaan pemuda hari ini adalah dampak dari kemajuan jaman dan perkembangan teknologi. Ia juga menambahkan kalau saat ini sangat sulit memasukkan pemahaman dan pendidikan karakter ke pemuda, terutama seperti pemahaman Bung Karno dan tokoh-tokoh lain yang dianggap kaku dan kolot.
“Dari acara ini kita bisa melihat bahwa game-game online sangat diminati pemuda, oleh karena itu kita dapat menggunakannya sebagai alat untuk mengumpulkan mereka,” ujar pria berkacamata itu.
Rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 oleh KNPI dan GMNI ditutup pada Minggu (14/10/2018) dengan pembagian hadiah kepada pemenang lomba PUBG.
Penulis: Dedi Kurniawan