Oleh : Cintani Dwi Haryani, Khairiah, dan Nurul Hidayah

Setelah menerima beasiswa kira-kira seperti apa mahasiswa Unlam memanfaatkannya? Karena tujuannya untuk menunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa tentunya banyak yang memanfaatkannya untuk membayar atau membeli keperluan kuliah, misalnya Astiana Putri. Mahasiswa Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi angkatan 2011 ini memanfaatkan beasiswa bidikmisi yang didapatnya untuk membayar uang kuliah tiap semestarnya dan membeli buku penunjang kuliahnya.
“Dan sekarang uang beasiswanya saya gunakan untuk ikut kursus TOEFL,”tambahnya.
Begitu pula dengan Dita. Selain memanfaatkan beasiswa yang didapatnyauntuk bayar kuliah dan membeli buku, mahasiswa FMIPA Matematika ini juga menggunakan uang beasiswanya untuk membayar kontrakan dan untuk biaya hidup sehari-hari.
Namun, ada pula yang memanfaatkan beasiswa yang didapatnya untuk hal lainnya. Sebut saja namanya Toni (bukan nama sebenarnya, red ), mahasiswa Fakultas Teknik ini merasa beasiswa yang didapatnya adalah rejeki dari Tuhan.
“Ketika aku mendapatkan beasiswa, biasanya aku ngajakin teman-teman buat makan-makan atau beli baju baru buat kuliah dan untuk target tahun ini, uang beasiswa aku pergunakan untuk tambahan membeli kamera digital,”paparnya.
Sama halnya dengan salah satu mahasiswa Pendidikan FKIP yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa selain untuk keperluan kuliah utamanya, dia juga menggunakan sebagian uang beasiswa yang didapatnya untuk membayar kredit sepeda motornya.
Bagi mahasiswa yang menerima beasiswa, pada semestar yang lalu penyaluran beasiswa menggunakan model yang baru, yakni melalui dua tahapan setelah yang baru, yakni melalui dua tahapan setelah sebelumnya disalurkan hanya satu tahap dan selalu ada keterlambatan dalam penyalurannya. Mengapa demikian?
Menurut Pembantu Rektor III, Prof. Dr. Ir. Idianoor Mahyudin, M.Si, penyaluran secara bertahap setiap 3 bulan ini mempertimbangkan agar mahasiswa tidak sampai lama menunggu untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan. “Misalnya jangan sampai ada mahasiswa yang berhutang untuk memenuhi keperluan kuliahnya karena penyaluran beasiswa yang terlambat,”jelas beliau.
Namun menurut beliau, penyaluran setiap 3 bulan ini pun mengalami berbagai kendala. Seperti penandatanganan amperahan beasiswa yang sering terlambat dimasukkan bagian kemahasiswaan fakultas ke bagian kemahasiswaan rektorat. Partisipasi mahasiswa dinilai lambat, misalnya ada mahasiswa yang terlambat menandatangani amperahan, bahkan fotokopi data diri dan buku tabungan sulit dibaca sehingga harus meminta pembaharuan lagi dan itu memakan waktu lagi.
“Biasanya mahasiswa yang terlambat menandatangani amperahan ditinggal dulu untuk penyalurannya tapi bisa menyusul kemudian,”tambahnya.
Kendala lainnya terletak pada keterbatasan SDM yang menangani beasiswa itu sendiri, seperti bagian kemahasiswaan dan bagian keuangan fakultas maupun rektorat. Selain itu, tidak semua fakultas sigap menangani penyaluran beasiswa sehingga berpengaruh terhadap rektorat.”Itulah yang menyebabkan keterlambatan penyaluran beasiswa,”ujar beliau. “Mahasiswa bukan hanya sekedar belajar saja tapi juga harus bisa menuangkan minat dan bakatnya,” tambah beliau.
Tak banyak pula mahasiswa menanggapi positif terhadap penyaluran beasiswa yangbertahap ini. Seperti Astiana Putri, ia memaparkan kalau penyaluran beasiswa setiap 3 bulan ini tidak jadi masalah. “Malah lebih bagus karena tidak perlu menunggu sampai 6 bulan. Kalau tiap 3 bulan cepat keluarnya jadi segala keperluan bisa cepat terpenuhi. Kalau menunggu sampai 6 bulan malah ada kecenderungan dipakai untuk keperluan yang bukan-bukan, misalnya membeli gadget-gadget baru yang mahal-mahal,”tambahnya.
Begitu pula dengan Linda Rizeky, mahasiswa penerima Bidikmisi APBN 2010 dari Fakultas Hukum ini juga tidak mempermasalahkan penyaluran yang bertahap itu.”Bagus sih dan gak perlu lama nunggu sampai satu semestar. Tapi yang bertahap ini perlu perbaikan karena waktu pencairannya yang lewat dari seharusnya, misalnya saja yang harusnya keluar bulan Maret jadi bulan Mei dan yang harusnya keluar bulan Juni jadi bulan Juli,”ujar mahasiswa angkatan 2010 yang biasa disapa Linda ini.