LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

JANGAN BIARKAN HARGA AIR MELEBIHI HARGA EMAS

oleh: Ratna Sari

Kadang setiap kali hujan turun di saat kita harus bepergian dan beraktivitas kita sering kali mengeluh. “Kenapa sih harus hujan disaat begini?, semoga tidak hujan-hujan lagi?” mungkin itu hanya beberapa kata yang sering kita dengar saat hujan, tapi pernahkah kalian berpikir apa yang terjadi jika hujan tidak pernah turun lagi? Kemana kita harus mencari air? dan mampukah manusia bertahan hidup tanpa air?

Air memang penting sekali untuk keberlangsungan hidup umat manusia. Tanpa air semua makhluk hidup pasti akan mati. Air sama pentingnya dengan udara. Selama ini air selalu kita gunakan untuk memasak, minum, mencuci, mandi, berenang, menyiram tanaman, gosok gigi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Selain itu air juga digunakan untuk keperluan di bidang industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain sebagainya. Setiap harinya selalu ada aktivitas yang kita lakukan menggunakan air, terutama orang-orang Kalimantan yang dikenal sebagai kota seribu sungai. Oleh karena begitu banyaknya manfaat air bagi kehidupan, sudah seharusnya kita menjaga air agar selalu bersih, jernih dan tidak tercemar. Air yang awalnya memiliki banyak manfaat bagi kehidupan suatu saat dapat menjadi sebaliknya ketika air tersebut mulai tercemar. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan dan di¬sebarkan melalui aliran air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana. 

 Dilihat dari peta bumi, air merupakan komponen terbesar di bumi dengan presentase mencapai 70 persen berbanding 30 persen dengan daratan. Dengan presentase sebesar itu, seharusnya manusia tidak perlu khawatir kehabisan pasokan air. Namun, isu yang berkembang saat ini adalah kelangkaan air bersih. Ternyata bahan deterjen dan sabun yang digunakan manusia sebagai alat pembersihan, baik untuk badan maupun mencuci sehari-hari menyebabkan air bekas campuran bahan detergen dan sabun tersebut menjadi limbah. Kemudian, limbah yang berasal dari hasil mencuci tadi dibuang ke dalam selokan kemudian mengalir ke saluran kota. Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbah deterjen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik). Proses penguraian deterjen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksi dengan klor akan membentuk senyawa klorobenzena yang sangat berbahaya. Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada pengolahan air minum, mengingat digunakannya kaporit sebagai pembunuh kuman pada proses klorinasi. Ditambah lagi dengan pemukiman-pemukiman warga yang menggunakan air tanah yang disimpan jauh di bawah tanah dan lama kelamaan habis digunakan namun tidak diisi kembali, semakin sedikitnya ruang penyerap air, air limbah yang dibuang volumenya tidak sebanding dengan saluran kota yang ada, akibatnya banjir dimana-mana, dan penyerapan air yang menjadi cadangan tidak ada. Sungai-sungai semakin kotor, banjir, dan kurangnya daerah penyerapan air bersih inilah menjadi penyebab kelangkaan air bersih. 

 Air selalu dibutuhkan setiap harinya. Kekurangan air akan menyebabkan aktivitas sehari-hari manusia terganggu dan kelebihan jumlah air akan mendatangkan bencana bagi umut manusia. Bumi saat ini sudah terlalu tua dan semakin lelah untuk mencukupi kebutuhan air untuk para manusia yang tidak pernah adil dan peduli terhadap lingkungannya. Bayangkan saat hujan tidak pernah turun lagi dan jumlah air yang ada di bumi mulai menipis apa yang akan terjadi. Mungkin disaat seperti itu air menjadi barang berharga yang nilainya jauh lebih mahal dibandingkan emas dan berlian. Emas yang selama ini menjadi buruan seluruh umat manusia di muka bumi tentu akan menjadi tak bernilai lagi jika dibandingkan dengan nilai setetes air bersih yang sudah tidak tersisa lagi akibat pencemaran dan pemborosan. Bagaimana jika nanti anak dan cucu kita tidak sempat merasakan secara langsung seperti apa kesegaran air bersih itu, berenang bebas di sungai yang jernih, bahkan mandi dengan sepuasnnya. Malukah kita mengakui? kalau kita lah orang yang dulunya menggunakan air dengan tidak bertanggung jawab tersebut. Kelangkaan air memaksa anak cucu kita kelak untuk mengandalkan sumber air minum yang tidak aman dan tidak bersih. Hal ini berarti mereka tidak dapat mandi atau membersihkan pakaian mereka atau rumah dengan baik dan bersih. Kualitas air yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit diare seperti kolera, demam tifoid dan disentri, dan air-borne infeksi. Kelangkaan air dapat menyebabkan penyakit seperti trachoma atau infeksi mata yang dapat menyebabkan kebutaan, wabah dan tifus. 

 Masalah kelangkaan air sebenarnya bukan hanya tanggung jawab segelintir orang, tetapi sudah menjadi tugas dan kewajiban bersama untuk menjaga, memelihara dan menggunakan air dengan bijak. Air yang bersih akan mendatangkan banyak manfaat bagi umat manusia di bumi ini. Tumbuh-tumbuhan, ternak, dan segala ciptaan Tuhan akan berkembang dengan baik. Sayangnya jumlah air sudah mulai berkurang dan tercemar oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, sehingga terjadi kekurangan air bersih disejumlah daerah. Padahal dalam ayat suci Al-Qur’an sudah ada pembelajaran bagi orang-orang yang berpikir tentang kaum Saba (bobolnya bendungan besar Ma’rib), akibat perbuatan manusia yang mengingkari nikmat Allah dan merusak lingkungan, tetapi sayangnya kita semua tetap tidak bisa memaknai sejarah kaum Saba tersebut sebagai pelajaran yang sangat berharga. 

 Di Indonesia, d kotai Aceh 8 tahun yang lalu penghujung tahun 2004 masih terbayang dipelupak mata kita bagaimana banjir besar (tsunami) melanda negeri kita tercinta, hanya dalam waktu 10 menit saudara kita di sana kehilangan segala-galanya, tetapi kita tetap tidak sadar juga. Sehingga bencana terjadi silih berganti hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan. Seharusnya sebagai mahasiswa kita harus peduli akan bencana yang terjadi. Untuk itu mulailah bijak dalam menggunakan air dan peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar kita. Jadilah manusia yang mencintai lingkungan hidup, sehingga mampu jadi pioner bagi masyarakatkan terhadap kesadaran lingkungan. Mulailah syukuri dan sadari arti pentingnya air mulai sekarang. Tanpa air tak akan ada kehidupan dan tanpa kebijakan kita dalam menggunakan air, air akan habis.