Oleh: Kartini.
Untuk memperingati gugurnya Pahlawan Ampera Hasanudin HM, BEM KM UNLAM yang juga bekerja sama dengan UKM Universitas dan juga BEM Fakultas mengadakan beberapa kegiatan diantaranya adalah bakti sosial, lomba baca dan cipta puisi, lomba orasi, lomba paduan suara, malam apresiasi seni, donor darah dan juga napak tilas yang merupakan acara puncak dari kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 14-15 Februari 2014 tersebut. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya.
Menurut koodinator acara Nurul Huda lomba cipta dan baca puisi serta lomba paduan suara jumlah peserta dibatasi hanya sepuluh peserta, tapi untuk lomba orasi ditiadakan karena minimnya jumlah peserta. Namun bagi peserta yang sudah mendaftarkan diri dan sudah mengkonfirmasi ke panitia akan ditampilkan di malam apresiasi seni sebagai bentuk penghargaan kepada mereka.
Yang sungguh disayangkan lomba orasi justru dibatalkan karena minimnnya jumlah peserta, hal ini tentu dipertanyakan. Dari sekian banyaknya mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat, untuk mencapai kouta 5 orang agar lomba orasi tersebut bisa dilaksanakan tidak dapat dipenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya antusiasme dari mahasiswa Unlam untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Unlam itu sendiri.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Hida Munirah yang merupakan salah satu peserta lomba cipta dan baca puisi.
“Kegiatan ini sangat bagus, namun yang mempunyai antusiasme yang tinggi cuma dari peserta dan panitia, seperti yang kita lihat disini tidak terlihat mahasiswa yang bukan dari panitia atau peserta untuk menonton acara ini, padahal acara ini terbuka untuk umum” katanya sambil memperlihatkan suasana pada waktu itu pada Kru Kinday.
Sebenarnya kegiatan seperti ini sangat bagus untuk perkembangan mahasiswa menjadi mahasiswa yang aktif tidak hanya kuliah lalu pulang. Seharusnya dengan kegiatan seperti ini justru dapat meningkatkan antusiasme mahasiswa agar mempunyai semangat perjuangan seperti Hasanudin HM, yang sebelumnya juga merupakan mahasiswa Unlam, yang saat itu masih berstatus mahasiwa baru justru dapat menciptakan sejarah baru bahkan menjadi Pahlawan Ampera pertama pada tahun 1966.
Napak tilas yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Februari 2014 merupakan puncak dari kegiatan peringatan gugurnya Pahlawan Ampera Hasanudin HM. Napak tilas ini diikuti oleh mahasiswa dengan memakai almamater Unlam, IKA Unlam, dan juga pembantu Rektor III Unlam, Prof. Dr. H Idianoor Mahyudin, M.Si. Rute napak tilas dimuai dari halaman Bank Mandiri yang dulunya merupakan Universitas Lambung Mangkurat, kemudian ke jembatan Pasar Lama, untuk menapaki jalan Hasanudin HM dan perjuangan eksponen ‘66 lalu menaburkan bunga di Pasar Sudimampir tepat di tempat tertembaknya Hasanudin HM, lalu kembali lagi ke halaman Bank Mandiri . Dan acara hari itu berakhir dengan ziarah ke makam Hasanudin HM yang berada di sungai Jingah.
Menurut Ketua Pelaksana, Fathur Razi Ansyah, tujuan dari napak tilas ini untuk mengenang kembali perjuangan Hasanudin HM dan eksponen 66 yang tergabung dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang menyuarakan kebijakan pemerintah yang saat itu yang sangat merugikan rakyat, sehingga kita dapat mengimplementasikannya langsung ke kehidupan sekarang.
Dengan adanya kegiatan peringatan gugurnya Pahlawan Ampera Hasanudin HM, diharapkan dapat meningkatkan peran mahasiswa untuk dalam menghadapi tantangan globalisasi sesuai dengan amanat pancasila untuk menyuarakan hati nurani rakyat.
.