LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Hari Kartini Buka Wawasan tentang Emansipasi Wanita

Oleh: Halwa Hasnia Noor.
Sabtu (19/04) pukul 19.30-22.30 WITA, unit kegiatan mahasiswa  KSR Unlam mengadakan sebuah acara diskusi publikyang bertempat di kantin SBC Unlam. Acara tersebut dilaksanakan sebagai peringatan hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April dengan temaPeran Perempuan dalam Organisasi.

         Abdalia yang merupakan anggota UKM KSR mengatakan tujuan dilaksanakannya acara tersebut adalah untuk melaksanakan program kerja PEO dan untuk memperingati Hari Kartini. Dia juga mengatakan alasan mereka memilih Diskusi Publik dengan tema Peran Wanita dalam Organisasi karena ingin membuka wawasan wanita untuk berfikir bahwa wanita sekarang sanggup untuk memimpin.


Beberapa UKM yang ada di UNLAM juga turut hadir dalam acara tersebut. Acara diskusi dibuka oleh pihak KSR Unlam dengan persembahan sebuah puisi tentang hari Kartini yang dibawakan oleh Oktaviana Gionani. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan sejarah R.A Kartini yang disampaikan oleh Normaliana.

Setelah rangkaian acara pembukaan berakhir, maka masuk lah pada acara inti yaitu Diskusi Publik. Materi diskusi pertama disampaikan oleh Dewi Kanti dengan tema Peranan Wanita dalam Organisasi. “Wanita dalam Organisasi untuk era Globalisasi abad ke 21 tidak bisa dipisahkan, sejak R.A Kartini dalam Emansipasi wanita, wanita tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Wanita adalah sosok yang harus maju kedepan, wanita adalah sosok dari seorang Ibu”, ungkapDewi Kanti.

Dewi Kanti merupakan angkatan pertama KSR PMI Unlam yang terlahir di Sungai Ulin kembalimenegaskan jumlah wanita lebih banyak dari pria, jadi seharusnya peranan wanita lebih menonjol daripada pria. Kenyataannya dilapangan tidak. Yang lebih spesifik dan menekan lagi untuk emansipasi wanita adalah tatanan sosial dan agama yang membatasi ruang gerak kita diluar”, ungkapnya.

Setelah pemberian materi oleh Dewi Kanti tentang Peranan wanita dalam organisasi di lanjutkan dengan pembacaan materi kedua oleh Halimatussa’diah tentang Gender. “Kita harus peduli dengan gender karena hubungan yang setara atau sederajat antara laki-laki dan perempuanitu penting untuk pembangunan manusia dan kesehatan”, ungkap Halimatussa’diah yang akrab dipanggil Dea tersebut.

Setelah itu dia berbicara tentang seks dan gender. Dia mengatakan seks adalah pembagian jenis kelamin sedangkan gender adalah pembagian peran serta tanggungjawab baik laki-laki maupun perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat dan budaya.

Setelah materi selesai disampaikan, tibalah sesi diskusi. Fika anggota KSR membuka diskusi dengan pertanyaan bagaimana peranan wanita saat ini yang mana seringnya wanita dipandang sebelah mata? dan pertanyaan yang kedua sering wanita berperilaku seperti laki-laki dan laki-laki berperilaku seperti wanita apakah itu bisa dikatakan wajar dan apa yang mempengaruhinya?.

Pemateri pun mulai menanggapi pertanyaan tersebut. Diskusi berjalan dengan lancar dengan pertanyaan-pertanyaan dari audiens dan jawaban-jawaban dari pemateri. Setelah diskusi berakhir acara selanjutnya penyerahan kenang-kenangan kepada para pemateri oleh UKM KSR.