Surat edaran rektor Unlam pada tanggal 25 Agustus 2015 tentang pelaksanaan P2B yang harusnya dilaksanakan oleh pihak akademik yang ditujukan untuk semua fakultas yang ada di Universitas Lambung Mangkurat tidak seluruhnya terealisasikan, padahal tujuan adanya peraturan baru rektor tersebut adalah untuk menghindari adanya tindak perpeloncoan. Pada P2B FKIP misalnya, pelaksanaan P2B masih dilakukan oleh mahasiswa.
Menanggapi surat edaran yang dikeluarkan rektor tersebut, Khairul Umam selaku sekretaris pada kepanitiaan P2B FKIP Unlam tahun 2015 yang ditemui kru LPM Kinday (31/8) menyatakan bahwa surat edaran tersebut tidak terlalu berpengaruh pada FKIP karena surat edaran tersebut sangat mendesak, hanya tinggal beberapa hari sampai hari H P2B FKIP dilaksanakan, sehingga menurutnya sangat tidak mungkin dalam waktu yang singkat tersebut merubah semua konsep yang telah direncanakan oleh panitia.
“kami selaku panitia sudah mengkonsep jauh-jauh hari, kami sudah berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik untuk P2B ini, selain itu dikarenakan jumlah mahasiswa FKIP yang sangat banyak, tidak mungkin dapat terlaksana P2B FKIP tanpa bantuan dan turun tangan dari mahasiswa, sehingga kami tetap melaksanakan P2B yang dinaungi mahasiswa dan pihak akademik tuturnya.
Walaupun terdapat sedikit perbedaan konsep acara pelaksanaan dari tahun sebelumnya, seperti tidak diterapkannya lagi atribut-atribut yang bersifat perpeloncoan, dari sisi kepanitiaan P2B FKIP masih diterapkan adanya divisi GAKLIN (penegak disiplin).
Seperti tahun sebelumnya, P2B di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan masih saja menjadi pusat perhatian dalam pelaksanan P2B tahun ini. Keberadaan GAKLIN ini memang mencolok dengan tulisan huruf besar ‘GAKLIN’ yang terpampang di punggung kaos panitia, sikap mereka yang tegas disertai dengan bentakan-bentakannya membuat mereka terlihat sangar di mata mahasiswa baru.
Adanya Penegak Disiplin (GAKLIN) di kampus ungu ini menurut Iqrobi Perdana Kusuma selaku ketua pelaksana pada P2B FKIP (31/8) untuk mendisiplinkan dan mempercepatmahasiswa baru.
“Untuk GAKLIN tahun ini memang ada untuk diteriakin untuk mempercepat mereka segala macam, tapi kami tambahkan cooling down tidak semata-mata diteriaki yang kada jelas gitu nah. Jadi habis mereka diteriaki itu kan akan diberi motivasi nanti jangan lagi terlambat dan segalama macam.” Jelasnya. (Dhl)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Peloncoan itu memang tidak baik, tetapi untuk adanya GAKLIN itu memang diperlukan. Setidaknya dengan adanya GAKLIN MABA bisa lebih disiplin. Mungkin tanpa adanya GAKLIN, MABA akan berlagak seenak nya dan tidak tau aturan. Karna kita tau sendiri perbedaan sikap disiplin orang kita dengan orang luar,Sangat jauh berbeda. Sikap kedisiplinan dan rasa saling menghormati orang luar satu sama lain itu sangat tinggi, dan berbeda dengan orang kita tingkat disiplin dan rasa saling menghormati itu cukup kurang. Jadi setidaknya dengan masih adanya GAKLIN, MABA bisa didisiplinkan dan tidak berlagak seenaknya.