LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

KARYA TERBARU MAHASISWA FISIKA FMIPA UNLAM


Mobil RC atau yang kita kenal Radio Control (bukan Remote Control)  merupakan salah satu mainan yang paling digemari anak-anak bahkan sampai orang tua sekalipun.  Jenis dari mobil RC sendiri beragam, ada yang bertipe QD (Quick Drive),  Propo,  Drift dan lain-lain.  Mobil RC yang biasa kita kenal menggunakan baterai sebagai sumber energinya dan beberapa rangkaian komponen elektronika sebagai pusat pengendali mobil tersebut. Mobil RC terdiri dari 2 bagian,  transmitter (remote)  dan receiver (mobil penerima). Namun bagaimana jika mobil RC dikendalikan melalui perangkat smartphone?
Seorang mahasiswa semester 6 bidang keahlian Instumentasi program studi Fisika FMIPA UNLAM yaitu Rahmat, berhasil membuat mobil RC yang dikendalikan melalui perangkat smartphone. Rahmat membuat rangkaian mobil RC dengan pengendali bluetooth dari smartphone yang sering kita gunakan, sehingga dalam penggunaannya tidak memerlukan remote khusus yang frekuensinya harus sama dengan mobil penerima. Dalam proses pembuatannya Rahmat memerlukan beberapa komponen elektronika yang sering dia gunakan untuk membuat alat-alat lainnya yaitu mikrokontroller Arduino Uno sebagai pusat pengendali mobil RC,  Module Bluetooth HC-05 sebagai penerima data yang dipancarkan smartphone melalui bluetooth,  IC L293D sebagai motor driver yang menggerakkan motor DC,  baterai rechargeable sebagai sumber energi mobil dan sebuah aplikasi Bluetooth RC Controller.


Perbedaan mobil RC buatan Rahmat dengan mobil RC pada umumnya selain dikendalikan dengan bluetooth untuk bergerak maju,  mundur dan belok juga ada fitur tambahan yaitu lampu depan dan klakson yang bisa dikontrol. Kemudian jarak yang bisa dijangkau oleh mobil RC ini bisa mencapai 15-20 m. Berbeda dengan mobil RC tipe QD pada umumnya yang hanya mencapai 10-15 m saja.
Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika FMIPA UNLAM periode 2016 ini terpikir untuk membuat mobil RC buatannya ketika melihat banyak mobil RC mainan punya adiknya yang sudah rusak namun dari segi fisiknya masih sangat bagus sehingga dia tertarik untuk memodifikasi barang bekas tersebut dengan bekal pengetahuan yang ia peroleh selama kuliah.
Rahmat mengatakan harapannya agar mahasiswa UNLAM juga bisa terus berkarya dengan memanfaatkan bidang keahlian yang ditekuni dan menunjukkan kepada Indonesia bahwa mahasiswa UNLAM juga bisa. Disamping itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga ia sampaikan kepada Utsna Ukhdatul Khoriah, Muhammad Naseruddin, seluruh Mahasiswa Fisika FMIPA UNLAM terkhusus angkatan 2014 serta Lembaga eksekutif kampus BEM KM FMIPA UNLAM yang sudah mendukung penuh untuk mempublikasikan karyanya.
by BEM KM FMIPA UNLAM