KINDAY – Transparency International Indonesia (TII) dan Lembaga Pusat Pendidikan Advokasi Masyarakat Sipil (LPPAMS) Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (BEM FT ULM) melaksanakan kegiatan Roadshow Pemutaran dan Diskusi Film “Menolak Diam” di Aula FT ULM Banjarbaru pada Sabtu (24/02/2018) dengan tema “Menolak Aksi Diam Terhadap Korupsi”.
Acara dimulai tepat jam 09.30 WITA. Walau pun sempat mengalami keterlambatan, acara resmi segera dibuka dan dilanjutkan dengan sambutan dari masing-masing perwakilan TII dan LPPAMS.
“Pada dasarnya korupsi bukan sekedar masalah dana tapi juga mengenai waktu dan pribadi. Melalui film ini, TII ingin mengajak mahasiswa untuk dapat memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Dwi Poto selaku perwakilan TII.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan LPPAMS, Eka Yustina yang menjelaskan tujuan LPPAMS untuk mengampanyekan anti korupsi yang ditunjukkan kepada generasi muda. LPPAMS ingin mengubah mindset dan cara berpikir masyarakat melalui film.
Kegiatan resmi dibuka setelah sambutan oleh Dekan Fakultas Teknik, Yuliana Firmana Arifin Ilham yang berharap mahasiswa akan menjadi lebih kritis setelah menonton film tersebut. Mahasiswa seyogianya menelusuri dan mengumpulkan data terlebih dahulu sebagai bukti sebelum melancarakan aksi.
Film Menolak Diam berasal dari kisah nyata seorang siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Solo. Dalam film, siswa yang bernama Alif diceritakan menolak diam terhadap korupsi penyelewangan dana pengadaan komputer oleh kepala sekolahnya. Pada awalnya Alif tidak didukung oleh siapa pun, namun Alif pantang menyerah dan terus membela kebenaran, hingga akhirnya ia berhasil mengajak teman-temannya untuk satu suara dan memberhentikan kepala sekolahnya.
Peserta yang mengikuti diskusi film begitu antusias, begitu juga dengan Ketua BEM FT, Maulana yang memberikan kesan positif terdahap kegiatan tersebut. Dia berharap keluarga besar ULM khususnya FT menjadi lebih kritis lagi untuk perubahan yang lebih baik.
Penulis: Eggy Akbar Perdana
Editor: Siti Hajar Aswat