persmakinday.com – Kebijakan pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) tahun akademik 2017/2018 sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa. Pasalnya, jadwal ujian yang dimulai sejak 4 hingga 8 dan 21 hingga 27 Juni 2018 bertepatan dengan satu minggu sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Lambung Mangkurat segera menanggapi hal tersebut. Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E, M.Si. Ia menjelaskan, kebijakan itu tidak lain adalah demi menjaga stabilitas data transaksi akademik mahasiswa di Forlap Dikti.
“Sama sekali tidak ada kepentingan pribadi. Semua saya lakukan agar ketika mahasiswa selesai kuliah nanti tidak terkendala dengan penomoran ijazah nasional,” tegasnya.
WR I menyebutkan bahwa kebijakan yang mengantongi Surat Keputusan Rektor No. 370/UN8/SP/2017 itu juga berpengaruh terhadap banyak hal. Antara lain untuk kepentingan mahasiswa pada saat ingin wisuda. Akreditasi prodi, akreditasi institusi, pemeriksaan inspektorat, serta pemeriksaan BPK.
Terkait keinginan untuk pulang ke kampung halaman. Dia mengaku bukan hanya mahasiswa yang rindu daerah asal, melainkan seluruh civitas akademika. Termasuk dirinya sendiri.
“Kalau mengutamakan kepentingan pribadi, saya selesaikan saja ujian sebelum lebaran supaya kita semua lama di kampung halaman. Tapi tidak begitu caranya mengelola universitas, kepentingan mahasiswa harus nomor satu,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal itu pulalah yang menjadi alasan mengapa kebijakan UAS diputuskan oleh universitas. Dia mengakui universitas lebih paham kebutuhan jangka panjang mahasiswa.
Secara pribadi, Kebijakan tersebut cukup merugikan dirinya. Namun, demi menjaga stabilitas sistem universitas, keputusan pahit tersebut tetap harus diambil.
“Itulah susahnya mengurus orang banyak. Tapi tidak apa-apa, akan saya lakukan yang terbaik,” tuturnya.
Cerita Mahasiswa
Rosina, mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP yang berasal dari Merauke. Dirinya mengaku akan tetap mengikuti kebijakan yang telah menjadi kesepakatan. Apabila UAS berakhir, maka ia akan segera pulang ke kampung halaman.
“Kalau naik pesawat sekitar dua hari satu malam, kalau naik kapal seminggu. Tahun ini saya naik pesawat biar cepat,” ceritanya.
Meskipun tidak sedikit biaya yang harus ia keluarkan. Rosiana sudah bertekad untuk menghabiskan libur panjang di Merauke dan kembali ke Banjarmasin pada bulan September.
Siti Hajar Aswat, Malia
Mas, mbak, nama temen saya yg dr biologi itu rosina bukan rosiana hehe