Pasar terapung merupakan salah satu destinasi menarik di Banjarmasin. Sulit ditemui di daerah lain fenomena dimana pedagang menjajakan dagangannya di atas jukung—istilah perahu dalah bahasa Banjar—atau di pinggiran sungai yang mengapung. Jenis produk yang mereka tawarkan beragam, mulai dari buah-buahan, makanan utama hingga kue khas Banjar. Seperti yang dilakukan oleh nini—panggilan untuk nenek dalam bahasa Banjar—yang kami temui pada Minggu (02/12/2018).
Menjual buah-buahan merupakan mata pencaharian utamanya. Bersama pedagang pasar terapung lain, nini menyusuri Sungai Martapura dari Lok Baintan sampai ke Siring Banjarmasin. Nini menjajakan buah-buahan dari Sabtu siang sampai Minggu sore. Saat ditanya di mana ia tidur pada malam hari, dengan santainya nini menjawab tidur di tempat.
“Tidur di sini saja, pakai payung biasanya,” ujar nini seraya menunjuk pinggiran sungai lokasi Pasar Terapung.
Dari raut wajahnya, tertoreh lukisan hidup yang telah ia lewati. Sejak usia muda, nini memilih menggeluti profesi berdagang, berbeda dengan orang tuanya yang menggeluti profesi petani.
Apabila tidak ke Pasar Terapung, nini akan menjajakan dagangannya di pasar lokal. Mengingat kini nini hidup sebatang kara, ia harus berkerja ekstra, terutama setelah tiga anaknya berumah tangga dan suaminya meninggal dunia.
“Ayo, Nak, ditukari. Bantui nini, tukari, lah,” sapa beliau saat kami hampiri.
Pasar Terapung bagi nini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional, hanya saja lebih ramai dan menarik sebab kegiatan utamanya dilakukan di pinggiran sungai yang terapung. Masyarakat pun merespon positif terhadap eksistensi Pasar Terapung di pusat kota itu. Banyak keluarga, orang tua, bahkan kawula muda memadati pasar ini untuk keperluan belanja, selfie, dan menghibur diri. Dampaknya tentu baik sekali, apalagi dari sudut pandang nini. Ini berarti lebih besar juga kesempatan nini dan penjual pasar terapung lain untuk berdagang demi memenuhi kebutuhan hidup dan mengais rezeki.
Penulis: Wasfini, Tria Mellinia Satya Pratiwi
Hasil simulasi lapangan Pekan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) ke-XI LPM Kinday Unlam 2018.
Waaa mantab Melmel cu 😍😍🤗
Sebuah realita menyentuh hati dari sisi lain pasar terapung.
Lain kali kalo beli di pasar terapung dan penjualnya sudah tua, sebaiknya jangan terlalu ditawar, kesian sidin :”