LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Kaum Rebahan Pembawa Perubahan

Oleh: Muhammad Yahya

Rasanya, kita yang sekarang lagi asyik memegang gadget masing-masing ini termasuk ke dalam golongan penganut kaum rebahan. Yang kesehariannya tak bisa lepas dari smartphone, stalking instagram berjam-jam, main game online sampai ketiduran, bahkan chatting-an dengan teman hingga larut malam. Semuanya bisa kita lakukan dalam posisi badan yang lagi rebahan.

Zaman memang seolah sengaja membentuk individu kita menjadi seperti itu. Namun, apakah kita akan terus membiarkannya begitu saja terbawa arus hedonis dunia, yang menghipnotis kita menjadi manusia konsumerisme?

TENTU, TIDAK!

Sebagai seorang hamba yang telah diberikan hati dan pikiran oleh Sang Khalik, kita memiliki tanggung jawab untuk terus menebar kebermanfaatan bagi seluruh alam. Produktif menghasilkan suatu hal yang positif.

Banyak cara untuk menjadi kaum rebahan yang produktif. Setidaknya, ketika kita sedang asyik berselancar di dunia Maya, kita tidak melulu terjerembab dalam dunia hiburan yang melalaikan. Pastikan ada satu hal yang bisa kita hasilkan melalui gadget kita ini, bagai pisau bermata dua. Jangan sampai pisau itu mengarah pada diri kita sendiri, kita harus bisa mengontrol dan mengarahkannya kepada hal yang positif.

Salah satu caranya ialah literasi digital, mempertajam wawasan kita dengan membaca berita-berita akurat. Kemudian mengasah kemampuan menulis kita, lalu menuangkannya ke dunia maya dalam rangka memerangi konten-konten lebay dan tidak mendidik yang memenuhi seisi media sosial.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Indonesia berada di peringkat ke empat dunia di bawah negara China, India, dan Amerika dalam urutan jumlah pengguna aktif smartphone dengan total lebih dari 100 juta orang.
(https://www.indonesiana.id/read/121988/fenomena-gadget-di-kalangan-remaja)

Bahkan, dalam laporan yang dirilis pada Kamis (13/10/2016), Nielsen sebuah lembaga riset media dan ekonomi asal Inggris menyatakan, bahwa 56% konsumen global tidak dapat membayangkan hidup tanpa perangkat mobile. Kemudian, dijelaskan pula bahwa 53% konsumen global merasa tidak tenang jika berada jauh dari perangkat mobile mereka. Dan lagi, 70% konsumen global merasa perangkat mobile membuat hidup mereka menjadi lebih baik. (https://tirto.id/survei-ketergantungan-pada-gadget-membuat-manusia-gelisah-bUvX)

Bisa dibayangkan, betapa vitalnya peran dan ketergantungan kita terhadap teknologi zaman sekarang. Coba bayangkan sekali lagi, jika semua yang tersedia dalam dunia internet itu hanyalah konten lebay dan sampah semua. Akan jadi apa ketika semua orang yang mengakses internet setiap harinya, jikalau isinya semua hanyalah sampah-sampah plastik dunia? Pastinya apa yang kita akses setiap hari itu akan membentuk pribadi kita menjadi seperti itu juga.

Maka dari itu, kita sebagai hamba yang peduli akan keberlangsungan hidup manusia ke depan, perlu ikut andil dalam perang konten di dunia Maya ini. Perbanyak bacaan berita-berita mendidik, dan produktif dalam menghasilkan konten positif. Kita pegang pisau bermata dua ini, lalu arahan kepada kebaikan.

#salamaksara #salamliterasi

 

Penulis adalah mahasiswa S1 Arsitektur angkatan 2017
==========================================================
Isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab pengirim