LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Hj. Ananda: Kesuksesan Merupakan Jalan Sunyi, Menempuhnya Perlu Aksi

Hj. Ananda sosok perempuan hebat dengan segudang prestasi, hal tersebut menjadikannya seseorang yang inspiratif bagi banyak orang khususnya perempuan. Sejak muda beliau banyak menorehkan prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

Nama Hj. Ananda telah banyak berjasa membawa nama baik Kalimantan Selatan di kancah nasional maupun internasional. Terlahir dari keluarga yang sudah mengenal politik membuat beliau tidak ragu-ragu untuk terjun ke dunia politik.

Perempuan kelahiran Banjarmasin pada 3 Juni 1984 ini berhasil mencatatkan sejarah diri sebagai perempuan pertama serta termuda menjadi Ketua DPRD Kota Banjarmasin untuk masa jabatan periode 2014-2019. Beliau sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin serta Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin dan berkemungkinan besar melaju ke pilkada 2020. Saat ini beliau sibuk menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan yang melibatkan generasi muda guna memotivasi para milenial untuk bisa berperan aktif mengembangkan potensi dirinya serta memajukan daerah mereka.

Sosok Ananda tidak pernah lelah membagi kisah inspiratifnya untuk bisa diambil pelajaran oleh orang banyak bahwa setiap kesuksesan ada proses panjang dan menantang di baliknya.

Berikut wawancara LPM Kinday dengan Hj. Ananda Minggu (16/02/2020):

Apa maksud dan tujuan yang melatarbelakangi Ananda for BJM?

Ananda for bjm adalah sebuah hashtag yang dikembangkan oleh tim relawan dari Ananda. Ananda for BJM adalah sebuah slogan untuk menjadi jargon pada pemilihan pilkada 2020. Menurut para relawan tersebut saya sudah cukup dalam lingkup legislatif, dan diharapkan maju ke eksekutif. Dengan harapan sumbangsih yang saya berikan dapat bermanfaat kepada lebih banyak orang. Ananda for BJM ini dibentuk sejak April 2019 yang lalu. Seiring dengan masifnya gerakan ini muncul lagi hashtag Team Ananda.“

Menurut kakak mengapa seorang perempuan harus menjadi pemimpin?

“Sebenarnya bagi saya, perempuan atau laki-laki itu sama, memang setiap manusia punya kodratnya masing-masing. Setiap orang telah diciptakan dengan modal yang sama, tergantung bagaimana orang itu membawa dirinya ke arah mana. Dengan kapasitas diri saya yang sekarang saya ingin berbuat yang maksimal untuk bisa yang bermanfaat bagi banyak orang. Terlepas dari perempuan atau laki-laki, tapi memang perempuan untuk bisa terjun ke dunia politik bukan hal yang mudah perlu usaha yang lebih keras.

Jika kita tarik ke belakang gerakan perempuan itu dimulai dari kongres perempuan Indonesia. Jadi, dari dulu perempuan itu sudah memikirkan ke depannya perempuan ini mau seperti apa. Perempuan sejak dulu sudah memikirkan bagaimana caranya untuk dirinya bisa maju tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan yang juga mengurus keluarga.

Perempuan itu biasanya dikenal sifat baper-nya, menurut saya sifat baper tersebut justru bisa membuat perempuan lebih peka terhadap lingkungan sosialnya.”

Apa alasan kakak untuk melaju ke pilkada 2020?

“Sebenarnya setiap orang itu memiliki tujuan hidupnya masing-masing. Menurut saya, tujuan hidup itu kembali ke kampung halaman dalam artian mengabdi dan bermanfaat bagi orang lain. Saya pikir sekarang kemampuan saya untuk membantu orang lebih banyak terbatas dan dengan terjun ke pilkada 2020 diharapkan kebermanfaatan diri saya bisa lebih banyak.”

Apa tanggapan kakak mengenai sebagian orang Banjar yang dicap seperti mesin diesel, kalau tidak dipancing terlebih dulu tidak akan bergerak?

Kenapa saya bisa sampai sejauh ini? Karena saya terlahir dari keluarga yang tipenya berpetualang, yaitu gigih, tekun, dan rajin. Sedangkan orang Banjar sendiri menganggap hal ini tabu, mereka berpikir untuk tidak meninggalkan zona nyaman mereka.

Bagi saya jalan menuju sukses adalah jalan yang sunyi, yaitu jalan yang susah, berliku. Kalau dulu anak sekolah seusia saya bisa main dan bersenang-senang, namun lain dengan saya yang disibukkan sehabis sekolah dengan berbagai kursus dan kegiatan guna membekali diri saya ke depannya. Di mana kesenangan harus ditunda, kewajiban harus ditunaikan.

Pendapat mengenai orang Banjar seperti mesin diesel itu bisa dirubah tergantung usaha masing-masing individunya.

Apa tanggapan kakak mengenai pengaplikasian sasirangan pada fasilitas umum?

Bagi saya untuk penggunaan sasirangan pada fasilitas umum tergantung kebijakan dari pemerintah itu sendiri asal hal tersebut digunakan pada tempat yang sewajarnya, kalau saya sendiri menggunakan sasirangan, purun itu karena naluri saya memang suka menggunakannya, bukan untuk pencitraan.

(Ika Indah Puspita Sari/Sri Annisa)