LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Husin Naparin, Ulama yang Pernah Jadi Tukang Sapu di Belanda

Husin Naparin

persmakinday.com – Siapa tidak kenal Tuan Guru Haji Husin Naparin? Seorang ulama kebanggan kalsel, pendidik, dan tokoh Banjar.

Sekilas Tentang Tuan Guru Husin Naparin

Lahir di Desa Kalahiang, Paringin Balangan Kalimantan Selatan. Putera dari pasangan H. Muhammad Arsyad dan Hj. Rusinah ini lahir pada tanggal 10 November 1947.

Husin Naparin pernah mengenyam pendidikan tinggi di beberapa universitas ternama di dunia. Beberapa di antaranya ialah Islamic University Islamabad Pakistan (1987), Punjab University Lahore Pakistan (1984), Al Azhar University Kairo Mesir (1973).

Selain itu, beliau juga pernah mengenyam pendidikan tinggi di Kalimantan Selatan. Tepatnya Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Banjarmasin Cabang Amuntai (1969), Normal Islam Rakha Amuntai (1962-1966), PGA Al-Hasaniyah Layap, Paringin (1959-1962), dan SR Kalahiang (1959).

Menjadi Tukang Sapu di Belanda

Kondisi ekonomi keluarga yang lemah bukan menjadi halangan. Beliau menjadi seorang pekerja keras dan pribadi yang tangguh. Saat mengenyam pendidikan di Pesantren Rakha Amuntai, kalender bekas pernah dijadikan sebagai buku tulis.

Keinginan yang kuat untuk menimba ilmu, membuat Guru Husin mempunyai prinsip hidup. Yakni dengan mensyukuri apa yang ada, tanpa mengeluh dengan keadaan. Ketika masa libur kuliah di Mesir, beliau berangkat ke Belanda bekerja sebagai tukang sapu jalanan dan cuci piring di restoran.

Dalamnya penguasaan Ilmu agama dan jiwa pemimpin sering kali membuat Guru Husin memegang jabatan dan amanah strategis dalam organisasi keagamaan maupun kemasyarakatan.

Beberapa jabatan yang pernah beliau pegang antara lain ialah Pimpinan Pondok Pesantren Hunafa Banjarmasin 1985-sekarang. Ketua Umum Pengurus Yayasan PP Rasyidiah Khalidiyah (RAKHA) Amuntai Kalsel, 2012-1017. Ketua Umum Badan Pengurus Masjid Jami Banjarmasin 2007-2017. Majelis Pertimbangan Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin 2004-2018. Ketua Umum MUI Kota Banjarmasin 1992-2002, dan Ketua MUI Kalimantan Selatan (2016-2021).

Berkat kepemimpinan beliau, sekitar tahun 2016 Kementrian Agama RI menganugerahkan Masjid Jami Banjarmasin menjadi Percontohan Nasional. Ada 12 buah masjid yang masuk nominasi dari 741.991 masjid se Indonesia dan Masjid Jami berada di urutan ketiga.

Karya Tulis Ketua STAI Al-Jami Banjarmasin ini tercatat ada 39 buku yang diterbitkan. 70 makalah ilmiah dan ribuan artikel yang dimuat di media cetak, surat kabar dan majalah sejak tahun 1974.

Beliau juga pernah menjadi Mufti Kesultanan Banjar pada tahun 2016 dengan Gelar Tuan Guru Besar (TGB).

Penulis: Uswatun Hasanah
——————————————————————————————————————————————————
Penulis adalah Guru MTsN 2 Kapuas dan Mahasiswi Pascasarjana ULM