Persmakinday – Ada lebih dari 200 tipe kanker yang terbagi dalam sejumlah kelompok berdasarkan tipe sel saat mereka tumbuh dengan gejala-gejala yang berbeda. Salah satunya seperti ciri-ciri kanker kulit wajah Namun, dari mana jejak nama kanker?
Kata “kanker” telah ada selama ribuan tahun dan sejumlah orang percaya bahwa deskripsi kanker tertua ditemukan di Mesir sekitar 3000 Sebelum Masehi.
Dari mana asal mula kata kanker? Asal kata tersebut dapat ditelusuri kembali pada “bapak kedokteran” asal Yunani, Hippocrates (460-370 SM).
Hippocrates menggunakan istilah carcinos dan carcinoma untuk menggambarkan pembentukan non-ulcer (borok) dan pembentukan borok berbentuk tumor.
Galen (130-200 M) seorang dokter asal Yunani lainnya, menggunakan kata oncos yang berarti pembengkakan dalam bahasa Yunani untuk menggambarkan tumor.
Istilah dari Hippocrates dan Celsus digunakan saat ini untuk menggambarkan tumor ganas, sementara istilah Galen sekarang digunakan sebagai bagian dari nama spesialis kanker yang dikenal sebagai ahli onkologi. Demikian seperti dilansir laman Metro.co.uk. (WDY)
Kanker adalah kondisi dimana terjadinya pertumbuhan sel yang abnormal dan tak terkendali serta menekan sel – sel yang normal. Pertumbuhan sel yang abnormal ini dapat membentuk benjolan yang umum dikenal dengan istilah tumor. Kanker dapat muncul dan tumbuh di bagian tubuh manapun, loh. Bisa bermula dari paru, payudara, usus, bahkan darah dan Kulit kita sendiri.
Faktor-faktor Penyebab
Beberapa faktor yang berkaitan dengan kanker adalah :
● Memiliki riwayat kanker dalam keluarga
● Berusia lebih dari 65 tahun
● Merokok
● Terpapar radiasi, zat kimia atau sinar matahari
● Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, Hepatitis C dan HPV atau infeksi lainnya
● Mengkonsumsi obat- obat hormonal dalam kadar tinggi atau jangka panjang
● Obesitas
● Kurang aktivitas fisik
● Pola makan yang tidak sehat
● Menderita penyakit penyebab penyakit kronis
● Penurunan kekebalan tubuh misalnya karena menderita HIV dan Diabetes Mellitus
Banyak tipe-tipe kanker yang ada dalam tubuh manusia yang bisa terserang, salah satunya yaitu kanker kulit wajah.
Yang harus benar benar diperhatikan oleh siapa saja baik kaum Adam maupun kaum Hawa sendiri.
Salah satu tipe kanker yang paling umum terjadi adalah kanker kulit. Itu sebabnya penting untuk tahu gejala awal kanker kulit wajah. Semakin dini mendeteksi maka semakin besar kemungkinan menyembuhkannya.
Gejala
Kanker kulit terjadi ketika ada pertumbuhan sel kulit yang tidak normal. Penyebab utamanya sebagian besar adalah paparan sinar matahari.
Menurut Skin Cancer Foundation, beberapa gejala kanker kulit wajah adalah:
1. Tumbuhnya bintik atau area yang terlihat seperti luka
2. Area kulit dengan warna berbeda seperti tanda lahir yang telah ada bertambah besar
3. Benjolan yang cekung di bagian tengahnya, terlihat pembuluh darah yang menyebar di sekitarnya
4. Luka yang tidak kunjung sembuh atau menimbulkan rasa gatal dan bernanah
5. Pembengkakan kelenjar getah bening
6. Luka kasar berwarna merah yang mudah berdarah
Itulah mengapa seseorang harus memeriksa seluruh kulit mereka dari atas kepala hingga ujung kaki secara berkala. Terlebih, tidak hanya kanker kulit wajah saja yang mungkin terdeteksi dengan mudah. Ada kemungkinan hal tersebut juga tumbuh di area lain yang tak terlihat.
Diagnosis Kanker Kulit
Dalam mendiagnosis kanker kulit, dokter akan melakukan pemeriksaan kulit untuk melihat kelainan yang terjadi. Pemeriksaan dilakukan terhadap bentuk, ukuran, warna, hingga tekstur kulit. Melalui pemeriksaan ini dokter dapat menentukan apakah perubahan tersebut disebabkan oleh kanker atau penyakit lain.
Untuk memastikan diagnosis, dokter kulit akan melakukan biopsi kulit. Biopsi dilakukan dengan mengangkat sampel jaringan kulit baru kemudian diperiksa di laboratorium.
Bila kelainan kulit yang terjadi adalah akibat kanker, dokter akan menentukan tingkat keparahan atau stadium kanker kulit yang dialami penderita. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lain, seperti CT scan, MRI, atau biopsi kelenjar getah bening, untuk melihat penyebaran sel kanker.
Stadium Kanker Kulit
Stadium kanker kulit terdiri dari beberapa tingkatan, sebagai berikut:
● Stadium 0
Sel kanker masih berada di tempat yang sama dan belum menyebar ke luar epidermis atau lapisan kulit terluar.
● Stadium 1
Pada tahap ini kanker telah menyebar ke lapisan kulit di bawah epidermis atau disebut dermis, namun ukurannya tidak lebih dari 2 cm.
● Stadium 2
Stadium 2, kanker belum menyebar ke jaringan lain. Namun ukurannya makin membesar hingga lebih dari 2 cm.
● Stadium 3
Kanker telah menyebar ke jaringan lain di sekitarnya, misalnya tulang, dan berukuran lebih dari 3 cm.
● Stadium 4
Untuk stadium ini, kanker telah menyebar ke jaringan lain yang jauh dari tempat asal kanker, misalnya kelenjar getah bening, dan ukurannya lebih dari 3 cm.
Menurut American Cancer Society, ada aturan “ABCDE” untuk mendeteksi kanker kulit, termasuk kanker kulit wajah. Sebelum memeriksakan diri ke dokter, deteksi dini juga bisa dilakukan sendiri, setidaknya sekali dalam sebulan.
Dengan bantuan kaca, coba deteksi ada tidaknya kanker kulit dengan rumus “ABCDE”, yaitu:
A – Asymmetry (asimetris)
Bentuk benjolan atau kulit yang lebih gelap dengan bentuk tidak beraturan
B – Border (pinggiran/perbatasan)
Pinggirannya tidak beraturan, cenderung tidak ada batas yang tegas, dengan tekstur yang kasar
C – Color (warna)
Biasanya, kanker kulit memiliki warna yang tidak selalu sama. Ada bayangan warna kecokelatan atau kehitaman. Terkadang, muncul juga lesi berwarna pink, merah, putih, atau kebiruan.
D – Diameter
Meskipun melanoma bisa lebih kecil, terkadang diameter yang bisa menjadi gejala kanjer kulit lebih besar dari ¼ inci atau 0,6 centimeter.
E – Evolving (berkembang)
Benjolan yang tumbuh ini bisa berubah baik dari segi ukuran, bentuk, atau warnanya.
Pengobatan
Pengobatan kanker kulit tergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker kulit. Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Krim untuk kanker kulit
Metode pengobatan dengan pemberian krim dilakukan untuk mengobati kanker stadium awal yang hanya menyerang lapisan atas kulit.
2. Krioterapi
Krioterapi dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair untuk menghasilkan suhu dingin dan membunuh sel kanker pada stadium awal.
3. Operasi
Operasi dilakukan dengan mengangkat jaringan kanker beserta bagian kulit sehat di sekitarnya. Operasi juga dapat dilakukan dengan mengangkat tumor yang tumbuh di tiap lapisan kulit dan memeriksa tiap lapisan di bawah mikroskop hingga tidak ada lagi sel kanker yang tersisa (operasi Mohs).
4. Kuretase
Metode pengobatan ini dilakukan dengan mengangkat jaringan kanker menggunakan alat khusus yang disebut kuret. Kemudian, sel kanker yang tersisa akan dibakar dengan jarum listrik (kauterisasi).
5. Radioterapi
Pengobatan ini dilakukan dengan memaparkan radiasi untuk membunuh sel kanker. Radioterapi digunakan ketika pembedahan tidak dapat dilakukan atau penyebaran sel kanker telah meluas.
6. Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang diminum atau disuntik untuk membunuh sel kanker.
7. Terapi biologis
Terapi biologis dilakukan dengan memberikan obat atau zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah melindungi kulit dari paparan sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet lainnya, misalnya alat tanning kulit. Langkah yang dapat dilakukan antara lain:
● Hindari sinar matahari pada siang hari, karena paparan terkuat sinar ultraviolet dari matahari berlangsung pada jam 10 pagi hingga 4 sore.
● Oleskan tabir surya secara rutin, untuk mencegah penyerapan sinar ultraviolet ke dalam kulit dan mengurangi risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari.
● Gunakan pakaian yang menutupi tubuh, seperti baju lengan panjang dan celana panjang, untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
● Kenakan pula topi dan kacamata hitam saat keluar rumah, untuk memberikan perlindungan lebih terhadap kepala dan mata dari radiasi sinar matahari.
● Hindari penggunaan tanning bed, yaitu alat untuk menggelapkan kulit karena dapat memancarkan radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kulit.
● Hati-hati saat menggunakan obat yang menyebabkan efek samping pada kulit, seperti antibiotik. Agar aman, konsultasikan kepada dokter terlebih dulu.
● Lakukan pemeriksaan kulit secara rutin dan segera konsultasikan kepada dokter, jika Anda mencurigai adanya perubahan atau kelainan pada kulit.
Oleh: Raihan Raudina