
Banjarmasin, 29 Mei 2025 — Journalist Camp V Tahun 2025 suskses digelar selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu, 26–28 Mei 2025, bertempat di Wisata Alam Villa Akung, Kecamatan Karang Intan, Desa Mandiangin, Kabupaten Banjar. Kegiatan ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan kegiatan ini. Mereka bekerja sama dengan BARET78, komunitas media online yang terdiri dari Banuatv.com, Redaksi8.com, Teras7.com, Habarkalimantan.com, Newsway.co.id, dan Reportase9.com.
Acara pelepasan peserta berlangsung di halaman Balai Kota Banjarbaru. Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Selatan, Pj Wali Kota Banjarbaru, dan Pj Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru turut hadir. Setelah itu, panitia memberangkatkan peserta menuju lokasi pelatihan di Wisata Alam Villa Akung, Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Secara keseluruhan, pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, dari 26 hingga 28 Mei 2025.
Peserta Journalist Camp V terdiri atas mahasiswa dan pelajar yang merupakan perwakilan jurnalis muda dari berbagai komunitas dan media lokal di Kalimantan Selatan. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kolaborasi antardaerah dalam dunia jurnalistik. Kegiatan ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan jurnalistik serta meningkatkan kesadaran akan literasi digital. Ketua pelaksana, Sayyid Maulana Ahmad, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi peserta untuk memberikan kontribusi nyata bagi daerah melalui bidang kejurnalistikan, dengan harapan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat membawa manfaat dan kemajuan bagi daerah masing-masing. “Apapun ilmu dan pengalaman yang didapat, harapannya bisa membawa daerah kita di bidang kejurnalistikan,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya sikap kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial. Ia mengajak peserta untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi, serta menekankan pentingnya memeriksa kebenaran data dan fakta sebelum mempercayai atau menyebarkannya. “Kita harus menjaga kedamaian, supaya tidak mudah percaya informasi yang tersebar di media sosial, dengan cara memverifikasi secara valid sesuai fakta dan datanya,” ujarnya.
Selama tiga hari, peserta mengikuti berbagai materi dari narasumber profesional, materi pelatihan mencakup dasar-dasar jurnalistik, teknik peliputan, penulisan berita, dan sejarah jurnalistik. Selain itu, peserta juga mempelajari teknik pengambilan video serta isu-isu kontemporer seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), keamanan pers, dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Untuk mendukung kualitas pelatihan, panitia menghadirkan narasumber dari berbagai institusi kredibel seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kalsel, Dewan Pers, Kominfo Kalsel, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), serta Direktorat Siber Polda Kalsel.
Tak hanya itu, panitia juga mengadakan berbagai aktivitas pendukung seperti senam pagi dan outbound. Kegiatan ini dirancang untuk membangun semangat kebersamaan, mempererat hubungan antarpeserta, serta menumbuhkan kerja sama tim. Salah satu peserta, Saman Jailani, mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam Journalist Camp V bertujuan memperluas jaringan pertemanan sekaligus mencari suasana baru. “Buat cari relasi sih, terus buat healing juga. Tempatnya bagus, dan banyak pelajaran yang bisa diambil dari sini,” ujarnya. Ia juga merasa mendapatkan banyak teman baru selama kegiatan berlangsung.
Saat ditanya tentang sesi yang paling berkesan, Saman menyebut kegiatan kelompok di akhir acara sebagai momen favoritnya. Menurutnya, sesi tersebut memberikan pengalaman yang berbeda karena para peserta ditempatkan dalam kelompok acak bersama orang-orang yang sebelumnya belum dikenal. “Di acara yang terakhir itu, kita kayak kumpul sama orang-orang yang belum dikenal, terus kelompoknya acak juga, terus dapet juga chemistrynya,” ujarnya antusias.
Melalui Journalist Camp V, para peserta tidak hanya dibekali dengan keterampilan teknis di bidang jurnalistik, tetapi juga ditanamkan kesadaran etis dan tanggung jawab sosial dalam menyebarkan informasi. Kegiatan ini diharapkan dapat terus menjadi ruang belajar dan pengembangan diri bagi generasi muda agar tumbuh menjadi jurnalis yang kritis, berintegritas, dan mampu menjadi garda terdepan literasi di tengah derasnya arus informasi digital yang tak selalu benar dan terverifikasi.
Penulis: Raudatul Jannah
Redaktur: Raihana Zakira