Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) mengadakan Pemilihan Umum (pemilu) calon ketua dan wakil ketua BEM yang bertempat di Lobi lantai 1 FK Unlam Banjarmasin dan di Sekretariat BEM FK Banjarbaru (20/2).
Pemilu ini dilaksanakan dari pukul 09.00 hingga 15.00 WITA. Calon ketua dan wakil ketua BEM tahun ini hanya ada pasangan tunggal, yaitu Ahmad Dziliar’sy Rafiansyah dari Program Studi (prodi) Pendidikan Dokter (PSPD) 2014 sebagai calon Ketua dan Ibnu Setyo Wardani dari prodi Kesehatan Masyarakat (PSKM) 2015 sebagai calon wakil ketua BEM FK.
“Menjadikan BEM FK Unlam Sebagai Lembaga yang Interaktif, Inovatif, Edukatif, Dinamis dan Solid Agar Civitas Akademika memiliki Jiwa Loyalitas Tinggi Terhadap Almamater”, itulah visi pasangan tunggal kali ini.
Oleh karena itu, mahasiswa yang mencoblos hanya memilih setuju atau tidak setuju pada kolom pada gambar surat suara. Surat suara yang disediakan oleh KPU ada 600 lembar, dan hingga pukul 12.00 ini, di TPS FK Unlam Banjarmasin sudah lebih dari 100 mahasiswa yang menggunakan surat suara tersebut.
“Kenapa hanya ada satu pasangan calon, karena kemarin itu sebenarnya untuk pendaftaran calon ketua dan wakil ketua BEM sendiri sudah kami tunda sebanyak 3 kali, tapi pada batas waktu yang telah ditentukan sudah habis, dan masih tetap satu saja yang mencalon dan juga sudah dibicarakan dengan Wakil Dekan III, bagaimana sistem pemilihannya ini, katanya ya sudah tetap adakan saja pencoblosan, tapi pemilihannya setuju dengan tidak setuju.” terang Amita selaku wakil ketua KPU.
Jika dalam pemilihan kali ini banyak yang tidak setuju maka akan dilakukan musyawarah ulang untuk mencapai suatu hasil. Begitu banyak juga kendala yang dihadapi oleh KPU, antara lain kurangnya panitia, kurangnnya minat mahasiswa untuk mencalon sebagai ketua dan wakil ketua, kurang baiknya pengkaderan dan publikasinya. Semoga banyak yang setuju saja, begitu harapan Amita.
“Kalau hanya satu calon kan jadinya susah mempertimbangkan untuk memilihnya karena ada setuju dan tidak setuju saja. Mereka yang tidak mencalon, mungkin karena ada banyak kesibukan akademik lainnya seperti tugas KTI dan mereka yang hampir skripsi dari angkatan 2014.” kata Amir Uzwat salah satu mahasiswa PSPD 2014. (AFj/Hbr)