LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

APAKAH SAVING SAMA DENGAN PUNGLI?

Oleh: Huda Mahfudi
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 2013 
 
Apabila kapuk dalam sebuah bantal telah tersebar, bisakahkita mengumpulkannyakembali? Jika isu telah merebak, mampukah kita meluruskannya kembali?Ya, bisa.
Tulisan ini bermaksud untuk mengklarifikasi tulisan sebelumnya,mengenai isu di prodi Pendidikan Bahasa Inggris tentang studi banding yang merupakan agenda rutin mata kuliah Sociolinguistics. Setelah melihat semua data, ternyata pernyataaansaya tentang data uang yang berjumlah “120 juta” tersebut telah keliru.
Jadi, uang saving (tabungan) tersebut telah dipergunakan untuk kepentingan kami sendiri, seperti biaya pengobatan (UGD, obat di apotek, dan lain sebagianya), pemulangan terlebih dahulu beberapa orang yang sakit, sebagai biaya subsidi silang, dan lain-lain.
Berikut gambaran tentang data uang saving tersebut.
Apabila jumlah saving sebesar 1.300.00, maka biaya tersebut dialokasikan untuk
1. Biaya masuk wahana + jaket= 350.000
2. Pengembalian pertama= 250.000
3. Pengembalian kedua= 112.000
4. Pengembalin terakhir= 588.000
Jumlah uang saving ini berbeda-beda, tergantung kemampuan ekonomi mahasiswa dan semua uang tersebut TELAH dikembalikan kepada semua mahasiswa yang bersangkutan.
Jadi saya selakupembuat dan penyebar pemberitaan pungli ini, meminta maaf kepada pihak prodi, khususnya dosen pengampu mata kuliah Sociolingustics dan dosen PA saya sendiri beserta seluruh mahasiswa angkatan 2013 Pendidikan Bahasa Inggris yang telah dirugikan ataupun tersakiti atas pemberitaan tersebut. Semoga semua ini akan menjadi pelajaran untuk kita semua khususnya penulis agar tidak terjadi kembali miskomunikasi semacam ini. Setelah membaca tulisan ini, semoga pembaca bisa mengubah stigma yang ada pada tulisan sebelumnya.