LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

WAKIL DEKAN III: FKIP SPESIALIS KALAH

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Wadek III FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Dr. Sunarno Basuki, Drs, M. Kes. mengadakan sosialisasi kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa dengan seluruh mahasiswa bidikmisi angkatan 2014 dan 2015 pada Jumat (3/3). Sebelumnya, beliau juga telah menghadiri sosialisasi serupa bersama mahasiswa bidikmisi angkatan 2016 pada Kamis (2/3) di Aula Amir Hasan Bondan FKIP.
          

Beliau mengatakan, tujuan dikumpulkannya mahasiswa bidikmisi FKIP adalah untuk mengajak penerima bidikmisi agar mengukir prestasi di bidang ekstrakurikuler. Mengingat pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) tahun lalu, mahasiswa FKIP hanya dapat mengukir empat juara, jauh tertinggal dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang menggondol enam juara dan menjadi juara umum. Padahal, jumlah mahasiswa FISIP tersebut jauh lebih sedikit dari mahasiswa FKIP.
Tidak hanya itu, beliau juga sempat geram karena dari 37 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) FKIP, yang lolos dari seleski tingkat rektorat hanya 16 proposal. Sedangkan proposal PKM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang lolos adalah 18 proposal. Perbandingan dengan proposal PKM Fakultas MIPA di Banjarbaru pun selalu sama, FKIP tidak pernah berada lebih tinggi dari mereka.
“Bahkan di Peksiminas kemarin yang menang membaca puisi bukan dari FKIP. FKIP hanya menang di lomba monolog, dari mahasiswa Sendratasik. Yang lain kalah semua. Mengapa FKIP ini serba kalah?” singgung beliau di hadapan mahasiswa Bidimkisi angkatan 2016 (2/3).
Untuk mengurangi kekalahan ini, fakultas menginginkan timbal balik dari mahasiswa bidikmisi, yaitu dengan mewajibkan seluruh penerima bidikmisi angkatan 2014 sampai 2016 untuk mengikuti kegiatan Pramuka atau Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Pemilihan kegiatan Pramuka dan pelatihan PKM ini bukan sembarang dilakukan, karena pada dasarnya dua hal tersebut akan berdampak baik untuk mahasiswa FKIP di masa yang akan datang.
“Kurikulum di sekolah saat ini mewajibkan ekskul pramuka, jadi aneh jika kalian sebagai calon guru nanti tidak bisa pramuka.” singgung beliau.
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa kegiatan pramuka akan bekerja sama dengan kwartir cabang daerah Kalimantan Selatan. Mereka akan memberikan pelatihan kepada mahasiswa Bidimkisi angkatan 2014 untuk menjadi instruktur pramuka, kemudian mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014 akan menjadi pelatih bagi mahasiswa angkatan 2015 dan 2016.
Hal ini cukup berbanding terbalik dari opsi yang ditawarkan berikutnya. Jika Pramuka lebih menekankan kepada pembentukan jiwa dan penanaman karakter kepada calon-calon guru, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) lebih mengarah kepada prestise, rasa puas dan bangga terhadap diri sendiri jika proposal disetujui. Tidak hanya dapat membanggakan fakultas dan universitas, proposal yang disetujui juga akan mendapat pembiayaan dari pemerintah yang jumlahnya tidak main-main. Maka dari itu, pihak fakultas sudah menyediakan dosen pembimbing yang tepat jika mahasiswa Bidikmisi memilih kegiatan PKM.
“Penerima Bidikmisi dari tahun 2014 hingga 2016 sekitar 1120 orang. Sehingga jika dihitung fifty-fifty, maka masing-masing yang akan mengikuti Pramuka dan PKM ada sekitar 600 mahasiswa. Kita buat bergoyang Unlam dengan prestasi dari FKIP Bidikmisi.” ucap beliau yang langsung mendapat sorak persetujuan dari mahasiswa.
Menanggapi hal ini, Risfy mahasiswa Bidikmisi angkatan 2014 dari program studi Pendidikan Geografi mengatakan lebih tertarik mengikuti kegiatan pramuka, hal ini karena mayoritas temannya memilih kegiatan pramuka.
“Tapi aku gak tahu tentang angkatan 14 yang bakal jadi instruktur pramuka, soalnya tadi datang terlambat.” ungkapnya.
Lain lagi dengan mahasiswa Bidikmisi angkatan 2016, Helda Damaiyanti dan Muhammad Ihwan memilih mengikuti dua kegiatan tersebut. Mereka tidak takut dengan waktu yang akan terbagi-bagi, karena yakin kegiatan tersebut tidak dilaksanakan setiap hari.
“Karena keduanya sama-sama penting, sangat bagus dan pasti akan diperlukan di masa yang akan datang.” kata Helda dari prodi Pendidikan Ekonomi.
Sedangkan bagi mahasiswa Bidikmisi yang tidak mengikuti keduanya, fakultas akan memblokir rekening mereka. (Hjr)