Merespon Surat Keputusan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 441.K/30/DJB/2017 tentang Penyesuaian Tahap Kegiatan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT. Mantimin Coal Mining menjadi tahap kegiatan operasi dan produksi, Kompas “Borneo” Universitas Lambung Mangkurat (ULM) laksanakan Aksi Peduli Meratus Kalsel untuk menolak SK tersebut pada Kamis (18/01/2018) di depan Hotel A, Banjarmasin.
Dalam aksi ini, Kompas “Borneo” ULM mengadakan teatrikal bertema lingkungan, pengumpulan sumbangan uang receh, dan petisi yang akan dikirim ke Kementrian ESDM.
Ada sekitar 75 massa yang mengikuti aksi. Mereka terdiri dari anggota Kompas “Borneo” ULM dan Solidaritas Jurnalis Banua.
Seperti yang diketahui, Gunung Meratus selain menjadi hutan adat, ia juga menjadi daerah serapan air untuk Hulu Sungai Tengah (HST).
“Kita tahu jika HST masih belum tersentuh pertambangan. Jika sampai disentuh oleh pertambangan, otomatis akan merusak alam dan berdampak pada masyarakat sekitar,” kata Ketua Kompas “Borneo” ULM, Arifad Rahman.
Selama aksi, koin yang terkumpul sebanyak Rp. 1.088.300 dan akan dikirim langsung oleh peserta aksi ke Kementrian ESDM.
Penulis: Eggy Akbar Pradana
Editor: Siti Hajar Aswat