LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Tolak Izin Pertambangan, Mapala Gelar Aksi Turun Ke Jalan

Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dan Seni (Kompas) “Borneo” Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melakukan aksi damai pada Kamis (18/01/2018) di Bundaran Hotel A, Banjarmasin. Aksi ini sebagai respon atas dikeluarkannya Surat Keputusan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 441.K/30/DJB/2017 tentang Operasi Produksi PT. Mantimin Coal Mining.

“Kami menuntut pemerintah yang tidak berkomitmen, karena sebelumnya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah mengeluarkan SK untuk mengelola Hutan Desa. Tapi setelah itu, pemerintah kembali mengeluarkan SK dari Kementerian ESDM No. 441.K/2017. Dari situ ketahuan bahwa pemerintah itu tidak konsisten dan tidak berkomitmen,” ujar Ketua Umum Kompas “Borneo” ULM, Arifad Rahman ketika diwawancara di tempat.

Arifad menjelaskan bahwa aksi ini juga menuntut agar pemerintah lebih selektif dalam memberikan perizinan dan apabila aksi ini tidak mendapat tanggapan maka akan dilancarkan aksi-aksi lagi.

“Kami juga akan melakukan aksi-aksi lagi apabila tuntutan kami tidak dilaksanakan, dengan massa yang lebih besar,” sambung Arifad.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi ini diwarnai oleh kegiatan orasi, pertunjukkan teatrikal tentang lingkungan, sumbangan uang receh untuk kementerian, serta pengumpulan petisi berupa tanda tangan dan cap tangan dari pengendara dan pejalan kaki yang bersimpati.

Foto: Akbar Khairu Juhda/Kinday

Di samping itu, situasi lalu lintas terpantau ramai lancar. Kegiatan aksi ini sudah dikawal oleh aparat kepolisian lalu lintas sehingga tidak sampai mengganggu pengguna jalan.

“Kami dari aparat bersifat netral, hanya menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban berlalu lintas,” ungkap salah seorang polisi lalu lintas ketika diwawancara.

 

Penulis: Stephen Sanjaya S.S

Editor: Siti Hajar Aswat