Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim dengan wajihah-wajihah di ULM mengadakan Kajian Muslimah dengan tema “Gelora Hijrah”, pada hari Sabtu (16/02/2019) di Suffah Masjid Baitul Hikmah.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan pemberian sambutan dari Mei Leny Stiarini selaku ketua pelaksana.
Kajian ini diisi oleh dua pemateri yaitu Teh Ana Mawaddah dan Rimalia, S.KM., M.M. Pemateri pertama adalah Teh Ana yang berasal dari Bandung dan menyampaikan materi bertema “Yuk Hijrah itu Mudah, Yuk Sama-sama Istiqamah”. Beliau mengatakan niat seseorang ketika beramal itu tergantung ilmunya. Ada yang beramal karena ingin dianggap sebagai orang baik. Ada yang memberi bantuan kepada orang lain agar dia dibantu juga di kemudian hari oleh orang lain. Ada yang beramal karena mengharap pahala dan ada yang niatnya karena Allah Ta’ala, ini adalah tingkatan niat yang paling tinggi. Beliau juga menegaskan bahwa tugas kita adalah mengapresiasi (proses) hijrah seseorang.
“Hijrah itu bagaimana caranya agar berada pada posisi Lailahaillallah,” ujar Teh Ana.
Kemudian beliau menyampaikan tips agar bisa istiqamah. Pertama adalah dengan meluruskan niat, asal Allah suka. Kedua, ngilmu (dalam bahasa Bandung) yang artinya menuntut ilmu (agama). Ketiga, HHN (hadapi, hayati, dan nikmati) pada ujian yang nanti diterima. Keempat, mulailah memilih teman bergaul. Kelima, jangan pernah berhenti memohon pertolongan kepada Allah (agar bisa istiqamah). Keenam, iringi hijrah dengan amalan yang ringan tapi dilakukan terus menerus.
Pemateri kedua yaitu Ibu Rimalia menyampaikan materi tentang “Karakter Muslimah Unggul”. Ada beberapa hal yang harus dimiliki muslimah untuk menjadi unggul yaitu aqidah lurus, ibadah benar, wawasannya luas, bermanfaat, mandiri, teratur dalam urusan, pandai mengunakan waktu, jasmaninya kuat, akhlaknya kokoh, dan lainnya. Beliau mengatakan akhlak berpengaruh besar pada diri seseorang.
“Menurut penelitian Schciber, keberhasilan seseorang ditentukan oleh pendidikan formal 15% dan sikap mental dan kepribadian 85%”, ujar beliau.
Rangkaian kegiatan berikutnya adalah tutorial memasang khimar. Peserta yang bersedia menjadi peraga mendapat bingkisan dari panitia.
Terakhir ada sosialisasi dari Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli) tentang metode sedekah dengan celengan. Peserta diberikan celengan gratis untuk dibawa pulang. Dan dalam beberapa waktu celengan yang telah terisi dikembalikan kepada Dt Peduli dan total uang yang dihasilkan akan digunakan untuk pemberdayaan umat, berupa pemberdayaan pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, dan kesehatan.
Penulis: Nur Anggia Febrina
Masya Allah keren ka Anggi ?
Terima kasih Azizah ?
mantap kinday generasi digital, salam dari kami kinday awal thn 90 an, asrama wasaka satu
Iya, terima kasih. Salam balik bang, semoga sehat selalu, dan mohon doa semoga Kinday bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya ?