LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Industri dalam Negeri di tengah Pandemi Covid-19

KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AS

persmakinday.com – Secara umum, di dalam pasar hubungan antara demand side dan supply side memiliki keterkaitan. Keterkaitan itu berupa penciptaan keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Permintaan dari luar dapat memicu ekspor, sehingga hal itu mampu meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri. Sementara itu, keberadaan ekspor sendiri mengartikan bahwa industri dalam negeri ikut berpartisipasi dalam perdagangan internasional.

Adapun impor, memiliki manfaat untuk memperluas jaringan perdagangan. Melalui kompas.com, Presiden Joko Widodo menjelaskan, bahwa Indonesia masih begantung dengan barang-barang impor. Salah satunya yakni berupa bahan baku terkait barang-barang yang akan diproduksi. Dengan demikian, apabila komoditas ekspor dan impor tidak seimbang maka akan berdampak pada nilai kurs rupiah. Sehingga dalam keadaan ini nilai tukar rupiah terhadap dollar dapat melemah.

Di samping itu, utang perusahaan dan negara akan terkena dampak dari melemahnya rupiah. Di mana sebagian besar pemasukkan perusahaan diperoleh dengan rupiah, sedangkan masih banyak perusahaan yang berhutang dengan dollar.

Nah, di tengah maraknya wabah covid-19 atau virus corona yang mendunia dan bahkan sudah masuk ke Indonesia, maka Indonesia mulai menerapkan lockdown terhadap daerah-daerah yang ada di dalamnya. Tidak hanya itu, industri pun terpaksa menghentikan produksi dalam beberapa waktu, sebab terganggunya suplai bahan baku industri itu sendiri dari luar negeri. Dikhawatirkan, kondisi tersebut akan mempengaruhi perekonomian jangka panjang pasca wabah covid-19.

Selama pandemi ini masih berlanjut maka tingkat produksi akan menurun, sehingga terjadilah ketidakseimbangan pasar. Hal ini disebabkan bukan hanya karena ketergantungan bahan baku impor, tetapi juga karena terhentinya produksi industri.

Oleh: Aufa dan Najmi