persmakinday.com – Banyak negara baik negara maju maupun berkembang yang telah masuk dalam resesi ekonomi karena mengalami minus ekonomi selama dua kuartal.
Dunia saat ini sedang sibuk bergelut dengan pandemi covid-19. Termasuk salah satunya Indonesia. Pandemi yang terjadi sekarang jelas sangat merugikan. Banyak faktor indeks yang turun mulai dari kesehatan sampai ke faktor ekonomi dunia. Wabah yang terjadi secara masif memainkan peran besar di balik merosotnya aktifitas ekonomi dunia.
Harapan dunia dalam hal ekonomi bersinar Januari lalu. Saat itu, dua negara raksasa ekonomi menghentikan perang dagangnya. Namun, semua harapan itu sirna saat pandemi covid-19 menyerang. Jangankan ada peningkatan dalam hal ekonomi, tidak berkurang pun sudah sangat baik.
Akibat pandemi tersebut, banyak negara menerapkan kebijakan social distancing, dan karantina wilayah, sehingga roda perekonomian melambat bahkan nyaris terhenti. Akibatnya pertumbuhan ekonomi global turun drastis.
Melonggarkan Lockdown
Saat harapan akan perekonomian bisa bangkit setelah banyak negara melonggarkan lockdown dan memutar kembali perekonomian, kini dunia kembali dibuat cemas akan risiko penyebaran virus corona gelombang kedua.
Negara-negara di Asia dan Eropa mengalami penambahan kasus Covid-19 setelah melonggarkan lockdown. Amerika Serikat yang paling menjadi sorotan. Penambahan kasus per-hari bahkan mencetak rekor tertinggi beberapa kali pada pekan ini.
Semua institusi kini memproyeksikan perekonomian global akan terkontraksi atau tumbuh negatif pada tahun ini. Dana Moneter Internasional bulan ini kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
Tentu saja hal ini berdampak terhadap negara berkembang seperti Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 diproyeksikan akan tumbuh negatif. Artinya, apabila suatu negara mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Pada tahun yang sama itu maka mengalami resesi ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh minus pada kuartal III-2020 diyakini oleh sejumlah tokoh masih akan terjadi. Kali ini, proyeksi terbaru datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Indonesia masih turun -5,32% (pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020), diharapkan kuartal III bisa membaik dengan prediksi -2%, 1% atau bahkan diharapkan bisa masuk positif,” ucap Airlangga.
Dengan menurunnya indeks pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, maka bukan tidak mungkin Indonesia juga menjadi salah satu negara yang mengalami resesi ekonomi akibat pandemi covid-19.
Ikhwanul Ilmi Salah satu mahasiwa ULM penggiat pemerintahan mengatakan, “Kalau dari sektor ekonomi tentu saja sangat berdampak akibat pandemi. Hal ini berdampak dengan turunnya indeks ekonomi negara kita yang semakin hari semakin terpuruk.”
Tidak menutup kemungkinan, Indonesia masuk ke dalam jurang resesi. Di lain hal, angka pengangguran juga semakin meningkat. Belum lagi dengan mereka yang bekerja di bidang ekonomi kreatif. Seperti penyanyi jalanan, pembaca acara (MC), stand up komedian, dan para pekerja lainnya. Mereka terpaksa harus berhenti karena tidak adanya acara yang terselenggara akibat pandemi,” tutupnya.
Zahid