LPM Kinday

Kabar Kampus Universitas Lambung Mangkurat

Di Ambang Pintu

Oleh: Anida Fitri

Apakah aku yang lemah

Hingga yang kulihat hanya tangisanmu

Aku mendengar suaramu

Tenggelam dalam malam yang panjang

Kau yang meredup seperti cahaya rembulan

Di tutup gelapnya awan saat itu

 

Apakah aku yang tidak berguna

Tidak punya keberanian mengatakan apa-apa padamu

Berdiri di ambang pintu

Untuk memastikan bagaimana keadaanmu

Namun kemarahanan itu mendesak di ujung tenggorokan

Hanya akan semakin menyakitimu saat lepas

 

Apakah aku yang bodoh

Memberimu luka di tempat yang sama

Di gua ini aku memilih sendirian

Untuk menghukum diriku yang rapuh

Keberanian menyebut namamu

Hanya berbunyi dalam hatiku

 

Saat seperti inipun kau memberi kekuatan

Untuk berdiri lagi, untuk menjejak dalam lumpur ini sekali lagi

 

 

Apakah aku semakin gila

Di kegelapan ini kukehilangan wujudmu

Saat segalanya menjadi sedikit terang

Dan kurasakan keberadaanmu

Di bawah sana

Memanggil nama kecilku

 

Apakah aku boleh bahagia

Karena kini aku pantas melindungimu

Tidak ada penyesalan berarti

Melihatmu berdiri di sana dengan menggenggam segala

kenangan ini

 

Tatapan kita bertemu

Walau tidak kubentuk senyum

Dengan mataku aku ingin kau tahu

Aku kembali padamu

 

Walau ribuan lukamu tidak lenyap seketika

Aku ingin kau mengijinkanku berjalan di jalur yang sama

Biarkan aku merasakannya

Jangan takut mengandalkanku

Jangan keberatan dan memberi tatapan letih itu

 

Jangan pernah menangis lagi

Untuk rasa sakit masalalu

Itu semua tidak berguna

Kau bercahaya saat melepas semua beban itu

Sehingga aku akan jadi bayangmu

 

Apakah aku sudah pantas melindungimu?

Bisakah kau memberi jawaban

Saat semua ini telah usai