Persmakinday – Pandemi COVID-19 telah mengubah pola hidup kita dengan berbagai kebijakan baru di dalamnya. Program Protokol kesehatan diterapkan dengan harapan dapat mengurangi hingga menghentikan penyebaran virus yang menyerang sebagian besar warga dunia ini.
Berbagai bidang seperti pendidikan terkena dampak dari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya, pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berbasis online mulai diterapkan pada sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Tidak semua orang beruntung dapat menggunakan pembelajaran dengan sistem online ini, utamanya para tenaga pendidik dan peserta didik di perdesaan.
Salah satu permasalahan yang menghambat terlaksananya pembelajaran online ini adalah belum terampil dalam mengoperasikan aplikasi pembelajaran. Dapat diambil contoh seperti Google Classroom dan video conference.
Program PHP2D UKM FKIP Mengajar
Melihat permasalahan yang terjadi, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FKIP Mengajar melahirkan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) di bidang Pendidikan. Dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pembelajaran pada tenaga pendidik terutama yang belum terampil dalam teknologi. Program ini memiliki serangkaian kegiatan seperti pelatihan, pembuatan perangkat pembelajaran, implementasi pembelajaran, sosialisasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan pemberdayaan masyarakat.
Program ini juga membagikan ilmu mengenai pemeliharaan lingkungan setempat dengan target sasaran program adalah masyarakat umum dan para tenaga pendidik.
Dengan sebaran wilayah meliputi SDN Tandui 1, dan SDN Tandui 2 di Desa Tandui, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang dilaksanakan pada tanggal 28 September 2020.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan bersama masyarakat di antaranya adalah penggunaan media pembelajaran yang lebih kreatif dan efisien untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom, Youtube, dan aplikasi editing seperti Canva, Kinemaster, dan Power Point.
Tidak hanya itu, PHP2D juga menerapkan inovasi bersama masyarakat setempat berupa penanggulangan sampah plastik dan pemanfaatan lahan pertanian sempit. Seperti penggunaan hidroponik dan membuat ecobrick dari daur ulang sampah plastik.
Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa ini menjadi penghubung antara Dinas Lingkungan Hidup setempat dengan warga desa. Harapannya, tenaga pendidik dapat mengimplementasikan ilmu yang diberikan untuk kepentingan pembelajaran online yang ditetapkan, dan masyarakat dapat menggunakan inovasi yang diberikan untuk kesejahteraan desa di masa depan.
Oleh: Wafa Aziza