Pernahkah kalian membayangkan ketika tidur nyenyak di malam hari dan bangun di pagi hari, tiba-tiba dunia telah berubah 360°.
Ini berawal dari mimpi yang tak terbangun. Mimpi yang benar-benar nyata, aku melihat di sekeliling tempat tidurku sangat aneh. Tidak ada benda yang aku kenali bahkan dindingnya tembus pandang seperti kaca, banyak alat transportasi terbang tanpa ada bunyi mesin dan polusi asap, udaranya sangat sejuk layaknya di pedesaan. Disana juga banyak gedung bertingkat dan dilihat dari luar gedungnya terlihat ditutupi hutan lebat dengan makhluk hidup sebagai penghuninya, sejauh mata memandang pesona luar biasa terlihat.
Dari tempatku berdiri adalah gedung pencakar langit yang sekelilingnya terlihat sangat jelas tetapi bukan gedung pencakar langit seperti abad-21 yang sangat berbeda, disini sangat luar biasa atmosfernya. kita bisa melihat pepohonan yang tumbuh menutupi gedung-gedung tersebut, ada juga air terjun yang mengalir dari atas puncak gedung sampai menyentuh tanah yang sudah didesain dapat menampung banyaknya air yang jatuh dari atas. Aku tidak tahu teknologi apa yang dibuat manusia saat ini tetapi yang pasti kecerdasan mereka jauh dari manusia abad-21.
Di antara pepohonan yang rimbun terdapat hewan yang hidup, tapi bagaimana mereka bisa berdiri dengan posisi tegak dan tidak terjatuh. Sungguh penemuan yang gila, dimana manusia dan makhluk hidup berdampingan bersama. Anehnya hewan buas terlihat hidup rukun dengan manusia, tetapi dileher hewan tersebut diletakkan kalung, bisa saja itu kalung untuk mengontrol emosi hewan-hewan itu agar terkesan jinak.
Kemudian, tatapanku beralih ke dalam kamar yang hanya ada kasur tidur dan sebuah kertas. Karena penasaran, aku buka kertas selembar tersebut yang menurutku sangat praktis dimana pada selembar kertas yang apabila disentuh teksturnya lebih keras, tidak bisa disobek, licin layaknya ponsel abad 21, sangat tipis, dan warna kertasnya bisa dimodifikasi, namun isinya hanya memuat tulisan tidak bisa mencari hal lainnya.
Aku tidak tahu namanya yang pastinya mirip kertas dan bisa memuat banyak tulisan yang berisi tata panduan penggunaan robot AS20. Robot ini sangat canggih, dia bisa berubah sesuai yang dikatakan pemiliknya dengan tambahan keyword nama sendiri, dari apa yang aku baca di buku panduannya. Mulai dari pelayanan kebersihan, makan, tidur, lemari, mobil, akses internet, bahkan dapat berubah wujud menjadi manusia, dan juga bisa bicara, serta banyak lagi yang bisa dilakukan robot AS20. Dalam hati, aku bergumam “berapa harga robot ini, apakah kekayaan negara indonesia bisa membelinya.”
Ngomong- ngomong namaku Elfina saja, singkat, padat, dan jelas. Aku manusia abad 21 tepatnya tahun 2021 yang tiba-tiba di ekspor ke masa depan tahun 3021. Setelah lama otak-atik robot AS20, Aku berinisiatif jalan-jalan di sekitar kota ini, karena siapa tahu aku menemukan kunci untuk kembali ke masa lalu. Pakaian yang ku pakai bisa kering dengan sendirinya dan bisa berubah bentuk dan motif sesuai keinginan, ada remote pengontrolnya di robot AS20.
Aku suka memakai pakaian yang sederhana dengan kaos dan celana panjang juga sepatu hitam polos. Sebelum turun ke lantai dasar gedung, ternyata kamarku ada di nomor 20.001 dari 100.000 kamar. Ini gila dan mengerikan. Apa semua ini terjadi karena populasi manusia meledak tanpa henti dan tidak dibatasi, atau karena kemewahan yang ada membuat manusia tidak mudah mati kecuali usia yang tua. Wah, dunia edan.
Keluar dari pintu kamar menggunakan sensor wajah dan menekan tombol sesuai lantai yang diinginkan. Untuk lantai dasar ada di huruf romawi I. Lalu, pintu otomatis terbuka dan lokasi dipindahkan ke lantai dasar. Disini banyak manusia dengan pakaian serba mewah dan wajah yang rupawan. Aku sangat terkejut semuanya sangat tampan dan cantik layaknya idol korea bahkan jauh bedanya.
Hidup di abad- 31 sangat sejahtera. Dalam hati, aku merasa insecure. Wajahku bukan wajah dari abad-31 sangat jauh perbedaanya. Semua mata menatapku, dan bahkan blak-blakan bilang diriku manusia hasil mutasi gen. Aku tidak kuat dan kembali ke dalam gedung. Aku takut jika kelamaan diluar, nyawaku terancam karena bukan spesies yang sama. Bahkan dari otak, bagaikan langit dan tanah. Apalagi wajah dan segalanya sangat jomplang. Sebenarnya, aku ingin melihat dunia ini tetapi sepertinya dunia ini berbahaya, yang bisa aku lakukan hanya tetap bertahan di kamar atau pikirkan cara pulang ke masa lalu. Lalu, sebuah ide terpikirkan.
Aku teriak pada robot. “Elfina, kembalikan aku ke masa tahun 2021.” Reaksi robotnya tidak terduga.
Selesai….
Oleh: srrferr